BANTENRAYA.COM – Di era revolusi industri 5.0 dan transformasi digital, teknologi informasi (IT) tidak lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan utama dalam berbagai aspek kehidupan.
Dunia pendidikan pun dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, termasuk dalam menyiapkan siswa agar memiliki keterampilan yang relevan dengan zaman.
Sayangnya, masih banyak siswa yang menganggap IT sebagai pelajaran teknis semata, tanpa memahami potensi besar yang bisa mereka raih bila menguasainya.
Baca Juga: Jadwal Film Waktu Maghrib 2 di Bioskop Tangerang Hari Ini, Lengkap dengan Harga Tiketnya
Peran sekolah sangat vital dalam menumbuhkan kesadaran dan motivasi siswa untuk belajar IT.
Kurikulum yang mengintegrasikan keterampilan digital, seperti pemrograman dasar, desain grafis, analisis data, hingga keamanan siber, harus dibarengi dengan metode pembelajaran yang interaktif dan kontekstual.
Siswa perlu merasakan bahwa ilmu yang mereka pelajari di kelas memiliki hubungan langsung dengan dunia nyata.
Baca Juga: DAMRI Hadirkan Dua Rute Baru dari Serang, Makin Mudah ke Yogyakarta dan Cilacap
Perkembangan teknologi yang sangat cepat menjadikan dunia IT sebagai salah satu bidang paling diminati dan dibutuhkan di pasar kerja saat ini.
Banyak perusahaan mencari talenta IT dengan keterampilan spesifik yang dapat menunjang kemajuan bisnis mereka. Lalu, apa saja skill IT yang paling dicari dan bagaimana cara mengasahnya?
Pertama, kemampuan pemrograman (programming skills). Bahasa pemrograman seperti Python, Java, JavaScript, dan SQL masih sangat dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi, pengelolaan data, dan pembuatan sistem. Mengasah skill ini bisa dilakukan dengan mengikuti kursus online, praktik membuat proyek sendiri, dan bergabung dalam komunitas developer.
Baca Juga: BRI Dorong Potensi Desa Wisata Lewat Program Desa BRILiaN sebagai Destinasi Unggulan Daerah
Kedua, penguasaan data dan analitik (data analytics & data science). Dengan data yang menjadi aset berharga, kemampuan mengolah, menganalisis, dan memvisualisasikan data sangat dicari. Skill ini bisa diasah melalui pelatihan software seperti Excel, Tableau, atau bahasa pemrograman R dan Python yang fokus pada data.
Ketiga, keamanan siber (cybersecurity). Karena risiko serangan digital semakin meningkat, ahli keamanan IT menjadi posisi yang krusial. Untuk mengasah skill ini, pelajari konsep keamanan jaringan, enkripsi, dan ikuti sertifikasi khusus seperti CompTIA Security+ atau Certified Ethical Hacker (CEH).
Keempat, pengelolaan infrastruktur IT dan cloud computing. Keahlian dalam mengelola server, jaringan, dan platform cloud seperti AWS, Azure, atau Google Cloud juga sangat dicari. Belajar langsung melalui pelatihan resmi dan praktik menggunakan platform cloud dapat memperkuat kemampuan ini.
Baca Juga: Heboh Grup Gay Pontirta, Terduga Admin Akhirnya Angkat Suara
Kelima, kemampuan DevOps dan otomatisasi. Kemampuan untuk mengintegrasikan proses development dan operasi dengan alat otomatisasi membuat workflow lebih efisien. Untuk mengasah skill ini, pelajari tools seperti Docker, Jenkins, dan Kubernetes, serta praktikkan dalam proyek nyata.
Selain hard skills, kemampuan beradaptasi, komunikasi, dan kerja tim dalam lingkungan IT yang cepat berubah juga sangat penting.
Jangan lupa untuk terus memperbarui pengetahuan dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
Secara keseluruhan, mengasah skill IT memerlukan kombinasi belajar teori, praktik langsung, dan keterlibatan dalam komunitas profesional.
Dengan pendekatan yang konsisten dan passion yang kuat, setiap individu dapat mengembangkan kemampuan IT yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini. ***
Penulis Adalah Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Pamulang (Kampus Kota Serang). Andi Romansyah, S.Kom., M.Kom dan Istiqomah Rohmawati, S.Kom., M.Kom.