BANTENRAYA.COM – Hanya menghitung hari akan memasuki bulan Ramadhan 2025 atau 1446 Hijriah.
Umat Islam di segala penjuru dunia akan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 2025.
Sementara di tanah air sendiri, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah pada 1 Maret 2025.
Baca Juga: Kasus Mucikari Aep Jadi Catatan Pertama Kejadian Prostitusi Anak di Lebak
Segala hal telah dipersiapkan menyambut salah satu ibadah dalam rukun Islam tersebut.
Baik fisik maupun batin dipersiapkan untuk mengawali bulan yang penuh berkah tersebut.
Memasuki datangnya bulan Ramadhan, terdapat bacaan doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Dengan membaca doa tersebut diharapkan agar diberi kelancaran dan keselamatan selama menjalani puasa sebulan penuh.
Bacaan doa awal Ramadhan 2025 sesuai anjuran Rasulullah SAW terdapat bahasa Arab, latin dan artinya.
Berikut selengkapnya dari riwayat Imam At-Thabrani dan Imam Ad-Dailami sebagaimana dikutip dari laman NU Online.
Baca Juga: 5 Randis Milik Pemkab Serang Bakal Disewa Bawaslu untuk Persiapan PSU
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Baca Juga: Usai Dikukuhkan LKBPH PWI Banten Langsung Tancap Gas, Gelar Rapat Kerja
Selain doa tersebut, ada doa lainnya yang dipanjatkan Rasulullah SAW pada awal bulan Ramadhan dalam riwayat Imam Abu Dawud.
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ )مرتين(، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ )ثَلاث مرات(، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Baca Juga: Rumah Makan di Cilegon Boleh Buka Selama Ramadan, Tapi Ini Syaratnya
Artinya: “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).
Selain itu, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menyampaikan redaksi lain doa awal bulan Ramadhan tersebut.
Hal itu sebagaimana termaktub dalam kitab Ithafu Ahlil Islam bi Khushushiyyatish Shiyam (109).
Baca Juga: Bahas PSU, KPU Kabupaten Serang Gencarkan Diskusi dengan Pemda dan Tunggu Juknis KPU Pusat
اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ
Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadhan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”***