BANTENRAYA.COM – Sebanyak 398 siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs dan Madrasah Aliyah atau MA Mathla’ul Anwar Hunibera, Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang akhirnya merasakan program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Sejumlah siswa mengaku telah lama menunggu menu makanan dari pemerintah pusat itu masuk ke kelas mereka.
“Sudah lama nungguin. Kita sering nanya ke sekolah kapan dapat MBG. Akhirnya datang juga,” kata salah seorang siswi kelas 9, Rani pada Rabu, 12 November 2025.
Rani menyebut pada menu pertamanya itu, ada banyak lauk yang ia dapatkan, mulai dari nasi, ayam goreng, tahu, lalap serta buah anggur.
“Kurang sambal saja, karena kita semua pecinta sambel. Terus mudah-mudahan ke depan buahnya lebih banyak,” imbuhnya.
Kepala MTs Mathla’ul Anwar Hunibera, Usman Suparman mengaku senang dengan dimulainya program MBG di sekolahnya itu.
Kata dia, pihak sekolah juga akan turut melakukan pengawasan terhadap menu yang didistribusikan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi ke para siswa.
“Kita sudah siapkan satu guru sebagai koordinator. Salah satu tugasnya untuk ikut mengawasi. Bahkan nanti menu yang datang akan dicipi oleh guru dulu,” kata Usman.
Pada sekolah tersebut, menu MBG sendiri didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cikiruh Wetan yang merupakan mitra dari Yayasan Gerakan Banten Jaya.
Kepala SPPG Cikiruh Wetan, Fariz Al Fikri sendiri menyampaikan bahwa secara keseluruhan, dapur yang ia pimpin itu mendistribusikan 939 porsi MBG pada debutnya di program tersebut.
BACA JUGA: Honorer Pemkot Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Semakin Cemas Jelang Desember 2025
“Ada beberapa sekolah dan kebetulan di desa ini paling banyak. Nanti secara bertahap target penerima itu kan 3 ribu porsi,” tuturnya.
Fariz menyebut, dapurnya menerapkan prosedur ketat dalam menyiapkan tiap porsi MBG.
Selain itu, evaluasi terus dilakukan sambil perlahan mengoptimalkan fasilitas serta untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS).
“Seperti air kan memang BGN mengusulkan agar menggunakan water treatment. Tapi karena memang kita baru mulai, kita menggunakan air galon untuk sementara karena lebih aman,” tandasnya.***

















