BANTENRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Lebak menyiagakan 28 relawan BPBD menghadapi cuaca buruk yang diprediksi terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, bahwa wilayah selatan Kabupaten Lebak menjadi atensi utama karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Adapun beberapa kecamatan yang rawan terjadi gelombang pasang ialah Bayah, Cihara, Wanasalam, dan Panggarangan.
BACA JUGA: Musda DPD PAN se-Provinsi Banten Digelar 8 November, Pengamat: Restu DPP Jadi Faktor Penentu
“Peran relawan sangat penting karena mereka berada langsung di tengah masyarakat. Ketika ada laporan potensi bahaya, mereka yang pertama memberikan informasi dan membantu evakuasi,” kata Febby, Jumat, 7 November 2025.
Febby menyebut bahwa berdasarkan prediksi BMKG, potensi pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) dan anomali suhu muka laut positif menjadi penyebab meningkatnya pembentukan awan hujan tebal serta gelombang laut tinggi yang bisa mencapai 2-3 meter di perairan selatan.
Untuk itu, ia meminta ke nelayan agar tidak memaksakan diri melaut ketika cuaca sedang buruk.
Selain wilayah pesisir, BPBD juga menyebut bahwa beberapa daerah pegunungan juga masuk kategori siaga karena rawan longsor ketika hujan deras mengguyur.
“Kami tidak ingin masyarakat panik, tapi harus siap. Musim hujan tahun ini perlu dihadapi dengan disiplin dan kewaspadaan tinggi,” ujarnya. (aldi)
















