BANTENRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Cilegon telah menangani tujuh bencana alam dampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak pagi hari pada Selasa, 3 Desember 2024.
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi mengatakan, hujan disertai angin yang terjadi sejak pagi sampai sore hari mengakibatkan terjadinya tujuh bencana alam di Kota Cilegon karena cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kota Cilegon.
Kata dia, tujuh bencana alam yang serupa dari mulai rumah robohh, tanah longsor dan pohon tumbang tersebut tidak menyebabkan korban luka maupun jiwa.
“Sejak pagi tadi sudah terdapat bencana tanah longsor, rumah rubuh, dan pohon tumbang. Untuk kejadian tanah longsor terjadi di wilayah Tegal Cabe, Kecamatan Citangkil dan rumah roboh terjadi di wilayah Batu Lawang, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol,” kata Suhendi kepada Banten Raya.
Baca Juga: RESMI! Robinsar-Fajar Pemenang Pilkada Kota Cilegon
Berdasarkan perkiraan cuaca yang dilakukan BMKG, Ia menyampaikan, cuaca ekstrem berlangsung dari mulai Desember 2024 sampai Febuari 2025 mendatang.
Ia mengimbau, masyarakat Kota Cilegon untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi, rawan terjadinya bencana.
“Untuk masyarakat Kota Cilegon mohon untuk hati-hati dan tetap waspada terutama di daerah yang rawan banjir atau longsor. Semuanya perlu menjaga kebersihan lingkungan sekitar supaya sampah tidak menyumbat saluran air yang dapat mengakibatkan banjir,” imbaunya.
Dikatakan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai peralatan untuk siap siaga bencana cuaca ekstrem, seperti senso, perahu, logistik untuk mengantisipasi kejadian di Kota Cilegon.
Baca Juga: 2.000 UMKM di Kabupaten Serang Ditargetkan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
“Untuk senso kita siapkan untuk evakuasi pohon tumbang, logistik bantuan pun kita siapkan juga. Adapun total personil yang dipersiapkan dari kami iyu ada 30 orang untuk mengevakuasi apabila ada kejadian akibat cuaca buruk,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, Tim dari BPBD Kota Cilegon telah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dari mulai peralatan sampai pelatihan anggota.
“Anggota sudah kita latih baik dari BPBD tingkat kota maupun kelurahan, jadi dapat membantu evakuasi saat terjadi bencana. Kami membuka posko kesiap siagaan benacana selama 24 jam,” ungkapnya.***