BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten melaporkan, pada bulan Agustus 2024 Banten mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, setelah tiga bulan sebelumnya mengalami deflasi.
Kondisi tersebut membuat Banten mengalami inflasi sebesar 1,04 persen secara tahun kalender Januari sampai Agustus 2024, dan inflasi 2,45 persen secara tahunan atau periode Agustus 2023.
Dari catatan inflasi tersebut, sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya terutama logam mulia emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi paling tinggi.
Baca Juga: Usulan Pemberhentian Hari Ini Dibahas DPRD Cilegon, Begini Kata Sanuji Pentamarta
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, secara bulanan emas perhiasan menybang inflasi sebesar 0,02 persen, secara tahun kalender komoditas ini berkontribusi sebesar 0,17 persen terhadap inflasi berada di urutan pertama, dan secara tahunan emas perhiasan ini menyumbang inflasi sebesar 0,22 persen.
“Dan memang, berdasarkan kelompok pengeluaran barang dan jasa sektor perawatan pribadi dan lainnya ini adalah emas perhiasan,” kata Faizal dalam siaran resmi BPS Banten, Senin 2 September 2024.
Selain itu, Faizal juga menyampaikan beberapa komoditas yang turut menjadi penyumbang inflasi ialah bensin, nasi dengan lauk, rokok, kopi bubuk, dan jengkol. Adapun komoditas yang menahan laju inflasi yakni cabai, tomat, bawang merah beras cabai rawit.
Baca Juga: Ini Daftar Anggota DPRD Kota Serang 2024-2029 yang Dilantik Besok
“Dan nilai inflasi kita masih pada posisi yang terjaga, semoga tim pengendalian inflasi daerah (TPID) juga dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” papar Faizal.
Berdasarkan data grafik dari logam mulia, harga emas mengalami peningkatan yang signifikan sejak awal tahun 2024.
Untuk harga emas murni pada Januari 2024 berada di level Rp1.080.000 per gram, sementara itu pada bulan September 2024 harga emas berada di level Rp1.433.000 per gram, hal ini juga turut mengereh harga emas perhiasan.
Baca Juga: Pilkada 2024 Sebentar Lagi, Sebanyak 43 Daerah Lawan Kotak Kosong!
Sebab, masyarakat lebih cenderung membeli emas perhiasan dibandingkan dengan emas batangan.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Marketing Officer Pegadaian Cabang Cilegon Ahmad Suhaeli, tren peningkatan harga emas menjadi alokasi dana yang lebih besar harus dikeluarkan oleh masyarakat, untuk memiliki tabungan emas sebagai investasi.
“Dan berdasarkan analisa dari tim pegadaian, harga emas ini akan menyentuh harga tertingginya di level Rp1,5 juta per gram pada tahun 2024. Adapun minat masyarakat untuk memiliki tabungan emas ini cenderung stabil, namun untuk saya pribadi beberapa nasabah juga menggandaikan emas ada juga yang menabung secara kredit,” kata Ahmad.***