BANTENRAYA.COM – Pedagang Pasar Kranggot Kota Cilegon yang direlokasi oleh Pemkot Cilehon mulai bingung berjualan.
Pasalnya, saat ini kondisi tempat berdagang sementara di terminal bongkar muat Pasar Kranggot tidak representatif untuk berjualan.
Beberapa hal yang menjadi kendala yakni karena terminal bongkar muat tersebut juga terdapat tempat sampah pasar, sehingga pengunjung juga sangat minim.
Belum lagi kondisi lahan yang becek karena masih tanah membuat pedagang tidak bisa membuka emprakan, terlebih usai hujan.
Baca Juga: Pemkab Serang Lepas Paskibraka Untuk Tingkat Provinsi Banten dan Nasional
Akhirnya, kondisi tersebut membuat sejumlah pedagang memilih tidak berjualan sambil menunggu adanya pembagian hanggar yang sekarang sedang diperbaiki Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Kota Cilegon.
Romi salah satu pedagang baju menjelaskan, kondisi jalan yang becek tidak pas untuk berjualan baju.
Bahkan, itu malah akan menciiprat ke pakaian yang dijual.
“Kalau jual di sana (tempat sementara terminal bongkar muat) tidak akan mungkin. Karena jalannya juga becek, kecuali pedagang sayur,” katanya, Jumat 10 Juli 2025.
Belum lagi, imbuh Romi, terminal bongkar muat tersebut juga menjadi tempat sampah, sehingga ada lalu-lalang kendaraan truk sampah milik pemerintah dan juga masyarakat yang membuangnya.
Baca Juga: Wujudkan Tertib Arsip, Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang Musnahkan 141 Arsip Kadaluarsa
“TPS di dalam itu kan dipindah di terminal. Jadi lalu-lalang truk sampah. Itu yang membuat pedagang juga tidak nyaman. Apalagi pembeli,” ujarnya.
Sejak adanya relokasi, Romi menyatakan memilih tidak berdagang dengan pedagang kering lainnya. Sebab, jika berdagang juga akan rugi karena butuh operasional.
“Tidak ada pembeli yang lewat, kalau dagang juga rugi karena pasti beli kopi, minuman dan makan,” tegasnya.***