BANTENRAYA.COM – Di tengah ramainya aksi menonaktifkan aplikasi serentak dan demo, sebagian kecil ojek online di Rangkasbitung tetap narik atau mencari penumpang.
Ojol yang bertahan dan tetap aktif mengaku butuh pemasukan uang untuk keperluan keluarga, termasuk anak dan istri.
Salah satu ojol, Ade menyebut bahwa meski dirinya tetap menarik penumpang, ia mengaku hanya memantau orderan dari rumah.
Baca Juga: Mulai Besok Pemkot Cilegon Lakukan Uji Coba ASN Dilarang Bawa Kendaraan
“Bukan tidak solidaritas, tapi sudah ada kawan-kawan yang mewakili. Apalagi kita juga butuh untuk di rumah sehari-hari,” kata Ade, Selasa, 20 Mei 2025.
Dia biasanya mangkal di sekitar Alun-alun Rangkasbitung, namun saat ini menghindari untuk berkeliaran saat tidak sedang ada orderan karena menghormati rekan-rekannya yang lain.
“Sebetulnya enggak enak juga sama yang lain, tapi gimana kebutuhan perut, kalau gak narik mau dapat uang darimana?,” paparnya.
Baca Juga: BRI Cabang Serang Siap Jemput Bola Tingkatkan Transaksi QRIS di Banten
Banyaknya pengemudi ojol yang menonaktifkan aplikasi, berdampak pada sulitnya calon penumpang yang hendak mencari driver.
Bahkan, salah seorang calon penumpang, Yana mengaku selalu mendapat notifikasi dari aplikasi bahwa dirinya gagal mendapatkan driver.
“Sudah hampir dua jam mas, terus pas lama nunggu ada notifikasi driver pada sibuk. Sudah berkali-kali seperti itu,” kata Yana saat ditemui di Stasiun Rangkasbitung.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan, Zakiyah Najib Tinggal Tunggu Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Serang
Kondisi itu rupanya berdampak pada peningkatan penumpang di ojek pangkalan atau opang. Seperti Yana yang akhirnya memilih menggunakan jasa opang.
“Naik opang saja paling nanti. Banyak juga kayaknya saya lihat orang-orang pada naik ojek pangkalan,” tandasnya. ***