BANTENRAYA.COM – Birokrat di Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon dipastikan akan pecah dalam Pilkada Kota Cilegon.
Di mana, akan ada 4 golongan yang akan ada dalam Pilkada Kota Cilegon.
3 golongan akan menentukan pilihan kepada 3 paslon dan satu golongan lagi memilih tidak ikut serta memberikan dukungan.
Salah satu pejabat ASN Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, ada sedikitnya 4 kategori yang ada di ASN.
Memberikan pilihan kepada salah satu dari 3 paslon dan berikutnya tidak memilih.
“Kalau pejabat sebagian besar memberikan pilihan. Tapi bagi yang biasa belum pejabat kebanyakan tidak,” katanya, Senin, 30 September 2024.
Ia menyatakan, untuk Helldy Agustian cukup banyak mendapatkan dukungan karena masih memiliki otoritas kekuasaan.
“Terutama para pejabat yang punya jabatan strategis,” ucapnya.
Selanjutnya, paparnya, untuk Isro karena sebelumnya punya kekuasaan dan termasuk Nurrotul Uyun yang sebelumnya partainya yakni PKS adalah koalisi dengan Helldy Agustian.
Baca Juga: Unsera dan Perguruan Tinggi Asing Lakukan Pengabdian di Desa Tirtayasa
“Tentunya ada banyak yang berpihak. Meski memang tidak sestrategis birokrat yang berpihak ke Pak Helldy,” ucapnya.
Lalu masih ada lagi kategori yang memberikan keperpihakan ke Robinsar.
Namun, tentunya itu karena adanya suasana tidak nyaman dengan kepemimpinan saat ini atau lebih tepatnya tidak lagi punya posisi starategis.
“Ini ditambah lagi dengan orang yang sebelumnya punya irisan dukungan ke Golkar. Jadi menyatu punya semangat sama, adanya pergantian posisi,” ujarnya.
Selanjutnya, jelasnya, ASN yang biasanya staf biasa yang tidak ikut serta dalam politik birokrasi dan Pilkada.
Baca Juga: PNM Ajak Jurnalis Tinjau Potret Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi
“Ini juga ada biasanya malas dan memang enggak mau ikut serta,” paparnya.
Untuk angkanya, tegas dia, ada sekitar 20 persen berpihak ke Helldy Agustian, lalu sekitar 15 persen ke Isro dan Robinsar.
“Sisanya banyak tidak memilih. Tapi memang itu yang berpihak biasanya birokrat yang punya posisi,” ucapnya.
Sementara itu, Pengamat Politik The Sultan Center Edi M Ambduh menyatakan, memilih menjadi pasangan calon walikota pilihan politik dari ASN.
Walau secara normatif ASN netral dalam mengkampanyekan paslon.
“Mereka punya hak politik. Bisa jadi ada juga yang ikut serta (berpihak),” jelasnya.
Hal itu, papar Edi, karena ASN memang masa mengambang dan pasti akan berpihak sejak dulu.
“Karena ASN masa mengambang, yang penting tidak ikut kampanye,” tegasnya.***