BANTENRAYA.COM- Sektor pariwisata di Kota Serang dinilai belum menyumbang secara signifikan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Serang. Padahal, di daerah lain sektor pariwisata bisa menyumbang bahkan mencapai 70 persen untuk PAD.
Ketua Komisi III DPRD Kota Serang Tb Ridwan Akhmad mengatakan, PAD tidak hanya dibantu oleh adanya pendapatan dari sektor pembangunan, namun sektor pariwisata sesungguhnya bisa menyumbang PAD secara signifikan.
“Pariwisata Kota Serang belum menyumbang signifikan pendapatan asli daerah,” kata Ridwan saat menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan pelatihan tata kelola destinasi pariwisata yang digelar Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang, Selasa 14 September 2021.
Baca Juga: Bahaya! Lereng Gunung Karang Pandeglang Longsor
Padahal, kata Ridwan, Kota Serang mempunyai potensi wisata yang sangat besar dan beragam, mulai dari wisata budaya, wisata alam, dan wisata buatan. Semuanya ada di Kota Serang.
Namun dari banyaknya ragam wisat aitu, yang paling besar adalah wisata warisan budaya (heritage tourism), yang berasal dari pra Islam, saat Kesultanan Banten, sampai dengan ketika era kolonialisasi.
“Kota Serang dulu pernah menjadi pusat pemerintahan saat zaman Belanda dan bangunan ala Eropa masih banyak di Kota Serang,” katanya.
Baca Juga: 10 Titik Rawan Gempa dan Tsunami di Pandeglang Selatan Ditanami Alat Pendeteksi
Di daerah lain yang pariwisatanya sudah maju, kata Ridwan, mampu menyumbang sampai dengan 70 persen PAD yang berasal dari sektor pariwisata. Sayangnya pariwisata di Kota Serang masih belum banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
Banyak masyarakat luar yang hanya melintasi Kota Serang. Misalkan ketika dari Jakarta akan ke Sumatera atau Tanjung Lesung, maka Kota Serang biasanya hanya dilintasi. Tidak disinggahi. Padahal, bila wisatawan singgah maka perputaran uang akan lebih banyak.
Karena itu kunci dari kesuksesan dari pariwisata terletak pada masyarakat di sekitar lokasi wisata. Yang harus dilakukan adalah menempatkan masyarakat sekitar sebagai pemangku utama dan aktor utama.
Baca Juga: FH Untirta Dorong Desa Tirtayasa Jadi Desa Peduli Anak
Kepala Bidang Pariwisata pada Disparpora Kota Serang Maya Rani Wulan mengatakan, masalah yang dihadapi pariwisata di Kota Serang saat ini masih banyak destinasi wisata di Kota Serang belum memaksimalkan adanya media sosial sebagai sarana promosi pariwisata. Padahal, media sosial bisa menjadi salah satu alat promosi efektif di era 4.0 ini.
“Tapi ada juga yang sudah msnggunakan media sosial. Aa juga yang masih manual (pakai metode konvensional),” tuturnya. ***
















