BANTENRAYA.COM – Bagi para khotib yang sedang mencari referensi khutbah Jumat singkat tahun baru 2024, berikut disediakan contoh darinya.
Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah shalat Jumat. Tema tahun baru 2024 sangat relefan dibawakan pada Jumat pertama di tahun ini.
Pada minggu pertama sholat Jumat ini dapat menjadi momen yang istimewa untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi khususnya bagi para jemaah melalui khutbah Jumat ini.
Baca Juga: Kilas Balik Capres 2024 Prabowo Dapat Dukungan dari Projo, 1 Program Besar Sudah Disiapkan
Seperti diketahui, tahun baru banyak menjadi titik awal suatu tahapan yang akan dicapai dalam satu tahun penuh.
Khutbah Jumat tema tahun baru 2024 ini membahas tentang sebuah ikhtiar bagaimana menjadi muslim yang beruntung.
Sangat menyenangkan dan patut disyukuri apabila kita sebagai muslim mendapat keberkahan dan keberuntungan dari Allah SWT.
Baca Juga: Gercep! Rumah Warga Sumur Picung Ambruk, Hasbi Asyidiki Bawa Bantuan dari Kemensos
Adapun cara memperoleh hal tersebut utamanya dengan memperbanyak ibadah dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SWA.
Dengan disampaikannya khutbah Jumat tahun baru 2024 ini diharapkan dapat membawa hikmah dan pelajaran yang bisa diamalkan kedepannya.
Berikut contoh naskah khutbah Jumat tahun baru 2024 menggetarkan hati dikutip Bantenraya.com dari islam.nu.or.id:
Menjadi Muslim Beruntung di Tahun Baru
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الشّرَائِعَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ السَّمِيْعُ الْبَدِيْعُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّمِعُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Segala puji milik Allah swt. Alhamdulillah, berkat kenikmatan yang senantiasa Allah berikan kepada kita, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat, kita dapat bertemu pada tempat suci ini untuk beribadah kepada-Nya sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang telah kita terima dari-Nya.
Baca Juga: Penerimaan Zakat, Infak dan Sedekah Baznas Kabupaten Serang Masih Mengandalkan ASN
Shalawat dan salam, semoga tetap mengalir kepada Nabi Muhammad saw., juga kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan kepatuhan kita dalam menjalankan segala hal yang telah Ia wajibkan, dan senantiasa terus berupaya menghindari sesuatu yang Ia larang.
Sudah seharusnya kita bertakwa kepada-Nya. Dalam rangka meningkatkan ketakwaan itu, kita perlu untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Terlebih, kita saat ini berada di awal tahun 2024. Tahun yang baru harus lebih baik dari tahun yang lalu.
Waktu terus berjalan. Tak terasa, kita sudah tiba di tahun 2024. Usia juga terus bertambah, sedangkan jatah hidup terus berkurang. Kita semakin menua.
Namun, hal tersebut masih belum bisa beriringan juga dengan amal baik kita yang stagnan atau malah cenderung menurun.
Hal ini harus menjadi perhatian kita, bagian dari refleksi setiap waktu. Karenanya, bagian tersebut wajib diperbaiki.
Dalam kaitannya dengan itu, seorang Abu Nawas sampai bersyair berikut. Usiaku terus berkurang saban hari, sementara dosaku terus bertambah, bagaimana aku menanggungnya?
Sebagai Muslim, kita harus terus berupaya memperbaiki amalan kita setiap harinya. Tentu saja kita tidak ingin menjadi orang merugi, melainkan orang beruntung.
Orang merugi disebutkan adalah orang yang amal baiknya tetap segitu-gitu saja, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Masa Jabatan Habis, Kepemimpinan Puluhan Desa di Kabupaten Serang Alami Kekosongan Jabatan
Sementara orang beruntung adalah yang mampu meningkatkan amal-amal baiknya setiap waktu.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita supaya tidak merugi dan menjadi orang yang beruntung. Bagaimana caranya? Hal itu dituangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ashr ayat 1 sampai 3 berikut:
وَالْعَصْرِۙ) ۱ (اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ )۲ (اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)ࣖ۳)
Baca Juga: Arus Mudik Nataru, ASDP Layani 2,6 Juta Penumpang di 10 Lintasan di Indonesia
Artinya: “(1) Demi masa, (2) sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
Manusia yang tidak merugi adalah orang yang senantiasa melaksanakan amal-amal saleh, saling mengingatkan untuk melakukan kebenaran dan bersabar.
Poin-poin inilah yang harus menjadi pedoman kita agar sepanjang tahun 2024 dan seterusnya, kita terus beruntung.
Sebab, potensi kerugian kita sebagai manusia sangat banyak karena faktor kelalaian hingga godaan yang terus menghantui.
Baca Juga: Cowboy New Year Horison Altama Pandeglang Dorong Okupansi Hotel hingga 49,3 Persen
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,
Spirit atau semangat kita dalam memperjuangkan keberuntungan di tahun 2024 ini perlu dikobarkan.
Dalam hal ini, kita perlu muhasabah, refleksi, atau introspeksi melalui sebuah hadis Rasulullah saw berikut:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هِرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ
Baca Juga: Angka Kekerasan Seksual Selama 2023 di Kota Cilegon Tinggi, 54 Orang Jadi Korban
Artinya: Gunakan lima hal sebelum lima hal, yakni masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, senggangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.
Kita harus memanfaatkan setiap waktu dengan hal-hal baik yang berguna, bernilai, dan berharga. Sebab, waktu, menurut pepatah orang Barat, adalah uang.
Bagi orang Arab, waktu adalah pedang. Jika kita tidak bisa memanfaatkannya secara baik, maka waktu akan menebas kita.
Oleh karena itu, khatib dalam khutbah Jumat kali ini mengajak jamaah sekalian untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekal kita di akhirat.
Sebab, dunia hanyalah perantara, hanyalah jembatan untuk menuju keabadian di akhirat kelak.
Semoga, kita dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, mengisinya dengan amal-amal saleh, dan saling mengingatkan kebenaran dan kesabaran.
Dengan begitu, kita berharap tidak tergolong dalam orang-orang yang merugi, melainkan termasuk dalam kelompok orang-orang yang beruntung.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Baca Juga: Tamat! Gyeongseong Creature Part 2 Episode 8, 9, dan 10: Jadwal Tayang dan Link Nonton
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Demikian contoh naskah khutbah Jumat yang dapat menjadi referensi saat menjadi khatib shalat Jumat di awal tahun 2024 ini.***