BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggandeng para ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi pohon-pohon tua di wilayahnya. Langkah ini bukan hanya demi menjaga keselamatan masyarakat, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Gubernur Banten, Andra Soni, memimpin langsung peninjauan bersama para ahli dari IPB untuk berkeliling di sekitar Gedung Negara Pendopo Lama Provinsi Banten pada Selasa (5/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Andra menyampaikan bahwa ada sejumlah pohon yang sudah berusia hingga 100 tahun. Akan tetapi, beberapa di antaranya sudah ditumbuhi jamur dan dalam kondisi mengkhawatirkan.
“Di Banten banyak pohon tua yang saya rasa perlu diperiksa dan kemudian ditindaklanjuti hasil pemeriksaannya,” kata Andra.
Menurutnya, setiap pohon harus diperlakukan sesuai kondisinya. Bila sehat, dirawat. Bila rapuh dan berisiko, harus diantisipasi. Prinsip kehati-hatian, kata dia, harus dikedepankan.
Baca Juga: 50 Pegawai RSUD Banten Ikut Pembinaan Mental di Grup 1 Kopassus
“Kalau masih bisa dipertahankan, kita pertahankan. Tapi kalau sudah rusak, kena jamur, dan membahayakan warga, ya harus kita ambil tindakan,” tegasnya.
Andra juga meminta jajarannya untuk memprioritaskan pemeriksaan pohon-pohon di pusat Kota Serang dan mengajak komunitas serta pecinta lingkungan terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
“Saya harap pohon-pohon di pusat Kota Serang bisa diteliti, lalu diputuskan dan disimpulkan bersama, melibatkan pecinta pohon dan pihak lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Prof Lina Karlinasari dari IPB menilai upaya Pemprov Banten ini sebagai langkah positif yang menunjukkan komitmen terhadap pelestarian dan keselamatan.
“Kami sangat mengapresiasi bagaimana Pemerintah Provinsi Banten ini bisa concern terhadap pohon. Karena sesungguhnya pohon itu punya banyak fungsi, termasuk nilai sejarah,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa, pemeriksaan pohon tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut keselamatan publik, bangunan, dan infrastruktur.
Baca Juga: 37 Persen Wilayah Lebak Dikuasai Perusahaan Negara, Bikin Warga Susah Lepas dari Jerat Kemiskinan
“Dalam pemeriksaan pohon, salah satu hal yang penting adalah target keselamatan. Ini menyangkut keamanan publik, properti, hingga infrastruktur,” lanjutnya.
Tak hanya ahli, kalangan masyarakat sipil juga menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Pemprov Banten. Direktur Eksekutif Rekonvasi Bhumi, Nana Prayatna Rahadian, menyebut perhatian Pemprov terhadap pohon sebagai sebuah langkah maju yang mengejutkan sekaligus menyegarkan.
“Buat saya ini sangat surprise. Artinya, selama Banten berdiri, baru sekarang nih gubernurnya peduli sama pohon,” ujar Nana.
Ia berharap kawasan ini bisa dikembangkan menjadi ruang edukasi terbuka untuk generasi muda sekaligus taman konservasi alami.
“Saya pikir ini ide yang sangat baik, dan menjadi ruang buat anak-anak kita belajar. Karena anak-anak kita tidak tahu pohon kokolejaran kayak apa, pohon nanam kayak apa. Nanti semua itu bisa ada di sini,” pungkasnya.(***)