BANTENRAYA.COM – Puluhan tahun, jalur perlintasan kereta api di Kampung Peujeuh, Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak tak berpalang.
Di perlintasan tersebut juga sempat beberapa kali mengalami kejadian kecelakaan. Selain ramai, perlintasan tersebut juga dekat dengan SDN 02 Cibadak.
Salah satu warga sekitar, Suhepi mengungkapkan di kampungnya tersebut, sebetulnya memiliki dua perlintasan, yang salah satunya sering mengalami kecelakaan hingga diberikan palang. Namun, perlintasan yang lainnya tetap dibiarkan.
Baca Juga: BPPWB Serahkan Pasar Baros ke Pedagang, Ada Fasilitas Ramah Disabilitas dan Ruang Menyusui
“Sudah dari saya lahir di sini juga emang gak pernah ada palangnya. Jadi bahaya, apalagi relnya cukup tinggi dan licin, yang lewat suka terhentak,” kata Suhepi kepada Banten Raya di lokasi pada Senin, 28 Oktober 2024.
Bagi orang yang baru melintas apalagi malam, ucap Suhepi, hal tersebut tentu membahayakan.
Satu-satunya langkah pemerintah untuk mencegah terjadinya kecelakaan yakni hanya memasang spanduk peringatan.
Baca Juga: Bebas dari Tuduhan Gratifikasi, Sarudin Dikukuhkan Sebagai Kepala BPKAD Kabupaten Serang.
Belum lagi, siswa dari SDN 02 Cibadak sering melalui jalur tersebut jika hendak berangkat atau pulang sekolah. Suhepi mengaku was-was jika melihat anaknya melintas jalan tersebut.
“Ya akhirnya kan bahayanya bukan hanya ke pengendara, tapi ke warga, termasuk anak saya yang sering lewat ke sekolah. Mudah-mudahan segera di pasang palang,” tuturnya.
Selain di Cibadak, kondisi perlintasan tanpa palang pintu juga berada di Kampung Pasir Pulo, Keluhan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Jelang Debat Kedua, Dua Pasangan Cagub Cawagub Banten Diminta Lebih Konkret Sampaikan Program Kerja
Pantauan Banten Raya di lokasi, meski akses jalan sempit, namun jalan tersebut cukup ramai.
Terlebih, perlintasan tersebut menjadi salah satu akses penghubung antar Jalan Bypass Soekarno-Hatta ke pusat Pemerintahan Lebak di Kecamatan Rangkasbitung.
Selain itu, akses itu juga menjadi akses tercepat bagi mahasiswa yang tinggal di daerah Rangkasbitung Kota menuju Kampus Universitas La Tansa.
Baca Juga: Lawan Kenakalan Remaja, Pemkot Komitmen Wujudkan Cilegon Sebagai Kota Ramah Anak
“Setiap hari sama teman-teman emang lewat sini. Kebetulan ngekos juga dekat alun-alun. Ya paling cepat ke kampus lewat Pasir Pulo,” kata salah satu pengendera sekaligus mahasiswa Universitas La Tansa, Ridwan.
Terkait kondisi perlintasan yang tak berpalang, Ridwan mengaku tak mengetahui sejak kapan. Yang pasti, kondisi tersebut sangat membahayakan.
Menurutnya, palang pintu atau setidaknya suara peringatan segera di pasang. Terlebih, jalan tersebut cukup padat perumahan sehingga kereta yang hendak melintas tidak terlihat.
“Minimal ada suaralah. Lewat sini kan kanan kiri bangunan, jadi gak kelihatan kalau ada kereta. Kalau warga lokal mungkin tahu jam berapa kereta lewat, tapi kalau seperti saya yang pendatang kan ngeri juga,” ucapnya.
Di konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak, Rully Edward mengaku bahwa perlintasan kereta api yang dimaksud sudah masuk ke dalam pembahasan pihaknya.
Dikatakan Rully, tahun lalu Dishub Lebak sudah mengajukan permohonan anggaran untuk pembuatan palang namun gagal akibat recofusing.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, SMPN 5 Kota SCilegon Gelar Lomba Mading
Permohonan itu sendiri berdasarkan banyaknya aduan dari masyarakat yang tinggal di dekat perlintasan tersebut.
“Kita sudah mengusulkan tahun lalu, tapi ada recofusing sehingga tertunda. Tahun ini mang tidak ada anggarannya. Tapi kami sudah mengusulkan ke Dishub Provinsi Banten. Mudah-mudahan ada,” ucapnya.
Di Lebak sendiri, kata Rully, dirinya mencatat ada sekitar tiga perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi oleh palang pintu. Diantaranya berada di Kecamatan Cibadak, Rangkasbitung, dan Maja.
Baca Juga: PW Muslimat NU Banten Lakukan Pelatihan untuk Guru Paud hingga TK
“Untuk mengurangi potensi kecelakaan, paling hanya sebatas spanduk peringatan ya, seperti itu. Paling Marka. Ya untuk menjaga keselamatan masyarakat yang melalui jalan itu. Seperti polisi juga ada ya ngasih spanduk,” tandasnya.***
Tinggalkan Balasan