BANTENRAYA.COM– Dalam rangka mengakhiri perjalanan roadshow Bus Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengajak agar semua pihak dapat menanamkan nilai-nilai antikorupsi.
Hal itu dikarenakan, tindakan korupsi bukan hanya melulu soal uang dan materi.
Ghufron mengatakan, penanaman nilai-nilai antikorupsi bisa dimulai dari diri sendiri dan mengingatkan orang lain.
Baca Juga: Tak Ada istilah Cawe-cawe, TNI dan Polri Dipastikan Netral di Pilkada Pandeglang
Karena, kata dia, seringkali tindakan korupsi terjadi karena membiasakan hal-hal yang salah.
“Kalau kita berbicara soal korupsi, ini bukan tentang KPK atau aparat penegak hukum (APK), tapi janji dan komitmen untuk menuju kepada kemajuan dan keadlian,” kata Ghufron kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).
“Sering kali kita tidak sadar, terkadang rusaknya suatu organisasi atau kelompok itu dikarenakan ada hal yang salah tapi dibiasakan, nah ini yang kita sebut korupsi. Kadang-kadang pelakunya dari orang terdekat bahkan mungkin dari diri sendiri. Makanya melalui kegiatan roadshow ini kami ingin menyuarakan bahwa perilaku korupsi bisa dicegah dengan kesadaran dari diri sendiri,” sambungnya.
Baca Juga: Produk Nasabah PNM Ludes Terjual di Negara Matahari Terbit Jepang
Ghufron juga menerangkan, dalam memberantas korupsi, perlu adanya andil dari semua pihak. Karena, kata dia, pemberantasan korupsi merupakan tugas bersama yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Pemberantasan korupsi ya tugas kita bersama, bukan hanya KPK, tapi juga pemerintah daerah (pemda), dan APH. Melalui kegiatan ini juga kita ingin memberikan sosialisasi pemberantasan korupsi melalui pendekatan pendidikan dan pencegahan,” ucapnya.
“Tentunya kita juga menanamkan nilai-nilai antikorupsi dari sejak dini, bersama dengan tentu peran orang tua sebagai role model dalam keluarga,” imbuhnya.
Baca Juga: Forum Dosen UNMA Banten Desak Polres Pandeglang Hentikan Penyidikan Kasus Rektor dan BPU
Saat ditanya mengenai mengapa Banten dipilih menjadi titik finish Roadshow Bus KPK, padahal sudah tiga kali didatangi sejak tahun 2022 silam. Ghufron mengatakan, jika hal itu dilakukan berdasarkan hasil beberapa survei.
“Ada beberapa hal ya, seperti dari tingkat penilaian monitoring center for prevention, kemudian dari hasil survei penilaian integritas (SPI), dan juga dari indeks kerawanan pemilu dari Bawaslu. Selain itu, dalam perjalanan roadshow tahun ini, fokus kita di pulau jawa dari mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan titik akhir di Banten,” ucapnya.
Sementara itu, saat disinggung lebih jauh apakah Banten dipilih jadi titik finish karena tingkat kerawanan korupsinya paling tinggi, Ghufron tidak menjawab lebih rinci dan mengatakan bahwa pemilihan daerah roadshow bus KPK difokuskan pada wilayah yang akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada), baik Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Baca Juga: Sok Jagoan Hingga Nekad Lawan Warga, Pelaku Curanmor di Pasar Banjarsari Tewas Diamuk Massa
“Jadi tahun 2024 ini kami pilih Roadshow Bus KPK semuanya di wilayah Pulau Jawa dan daerah-daerah yang akan mengalami proses pemilihan Kepala Daerah. Mengapa demikian, karena dengan adanya Pilkada, maka orang-orang yang lama akan terganti dengan orang baru. Maka kita ingin mensosialisasikan dan mengingatkan kembali tentang pencegahan dan praktik-praktik korupsi yang rawan terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah memasifkan kurikulum pendidikan antikorupsi di sekolah untuk memperkuat karakter dan integritas para siswa.
Al Muktabar menerangkan, hal itu dilakukan, dalam rangka memberikan pengetahuan antikorupsi serta memperkuat karakter integritas kepada para pelajar di Provinsi Banten.
Baca Juga: KI Banten Temukan Banyak Permohonan Sengketa Informasi Gugur di Tengah Jalan, Ini Penyebabnya
“Terima kasih kepada seluruh jajaran KPK RI atas langkah-langkah dan program pendidikan antikorupsi di Provinsi Banten. Berkenaan dengan kegiatan ini, penting untuk kami sampaikan bahwa saat ini Pemprov Banten tengah memasifkan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah se Provinsi Banten, dan juga melibatkan banyak pihak dari mulai Forum Penyuluh Antikorupsi (Forpak) dan semua unsur masyarakat, tenaga pendidik, dan tentu siswa-siswa kita dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SKh. Sehingga proses edukasi dan pendidikan antikorupsi ini akan terus kita lakukan,” kata Al Muktabar.
Ia menjelaskan, masifnya pendidikan antikorupsi tersebut agar para siswa mulai menanamkan nilai integritas sejak dini. Hal itu juga berkesimbungan untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045 yang unggul dan berintegritas.
Baca Juga: Kedapatan Ngerokok saat Rapat Paripurna, Anggota DPRD Kota Serang Ditegur Ketua Dewan
“Pengetahuan antikorupsi ini kami masukan ke dalam kurikulum pembelajaran khusus bagi pelajar SMA/SMK/SKh. Dimana gurunya adalah guru PPKN dan penambahan materi dalam rangka spesifik untuk pengetahuan antikorupsi. Dengan hal ini, mudah-mudahan upaya itu dapat menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini kepada para siswa-siswi se-Provinsi Banten,”, jelasnya.***