BANTENRAYA.COM – Desainer lokal binaan Bank Indonesia (BI) Banten, sukses menampilkan karya terbaiknya dalam gelaran International Modest Fashion Festivel (IN2MF) Kuala Lumpur Malaysia 2024.
Sebagai rangkaian road to IN2MF 2024 pada Oktober nanti, dari 6 desainer lokal yang terlibat, terdapat salah satu desainer lokal binaan BI Banten tahun 2023 yang turut berpartisipasi.
Desainer lokal Banten itu adalah Dewi Sambi asal Kota Tangerang yang memiliki tagline From Traditional Fabric to Modern Clothes.
Uthie Mintiarto sebagai Owner Dewi Sambi, memperkenalkan seri Life in Monochrome yang mencoba mengekekspresikan kombinasi keindahan antara wastra Batik Banten dan tenun Baduy.
Keindahan tersebut dikombinasikan dalam satu perpaduan warna black and white yang diselaraskan dengan nilai-nilai kemurnian Leuit.
Pola itu secara turun-temurun telah menjadi simbol kesederhanaan dan kemakmuran bagi masyarakat lokal di pedalaman Suku Baduy.
Baca Juga: Ketimbang Rezeki Acara Akkopsi, Hunian Hotel di Kota Cilegon Meningkat hingga 80 Persen
“Saya merasa bangga dan bersyukur dapat diberikan kesempatan untuk tampil pada perhelatan fashion show tersebut,” ungkapnya.
“Dalam dua tahun terakhir, Dewi Sambi merupakan salah satu UMKM fesyen yang terus menunjukkan perkembangan usaha dan prestasinya yang gemilang,” paparnya dikutip Bantenraya.com, Rabu 8 Mei 2024.
Sebelumnya, Dewi Sambi menjadi UMKM yang lolos kurasi Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) pada 2023.
Baca Juga: Libur Panjang? Yuk Wisata Gratis di Pusat Kota Jakarta, Bisa Lihat Air Mancur Menari-nari
Kemudian ia mengikuti bootcamp, pelatihan, dan pendampingan langsung oleh BI Banten hingga berhasil menjadi Juara 3 Modest Fashion Competition Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2023.
Selain mengembangkan potensi pelaku usaha fesyen ready to wear, BI Banten juga konsisten memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha wastra seperti Tenun Baduy.
Kemudian Batik Banten, dan aneka wastra batik kabupaten/kota lainnya se-Provinsi Banten.
Baca Juga: Rayakan Kelulusan, Pelajar di Gorontalo Corat-coret Jembatan yang Belum Diresmikan
Itu di antaranya melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, digitalisasi, dan perluasan akses pembiayaan.***