BANTENRAYA.COM – Dalam rangka menjaga ekosistem mangrove, Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bersama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati), PT. Asahimas Chemical (PT. ASC) dan Yayasan Lestari Alam Kita (Salaka) melaksanakan Program Mangrove Blue Carbon.
Harry Mahardika, perwakilan HOTOSM Asia-Pacific menyampaikan bahwa pemilihan Open Street Map didasarkan pada sifatnya yang gratis, terbuka dan kolaboratif, memungkinkan siapa pun untuk mengakses, memperbarui dan memanfaatkan data spasial mangrove tanpa batas lisensi.
“OSM juga kompatibel dengan berbagai aplikasi GIS dan ponsel pintar, sehingga mempermudah proses pengumpulan data di lapangan dan memastikan keberlanjutan pemutakhiran data,” katanya, kemarin.
Baca Juga: Pemkab Serang Bangun Tiga Rumah Rusak di Tunjung Teja yang Diterjang Puting Beliung
Ia menjelaskan, ekosistem mangrove memiliki peran ekologis sangat penting dalam melindungi wilayah pesisir dari gelombang tinggi dan angin kencang.
Pentingnya Mangrove
Kawasan mangrove juga menjadi area pemijahan, daerah asuhan dan daerah mencari makan untuk berbagai spesies.
Hubungannya dengan perubahan iklim, maka ekosistem mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon lebih baik dibandingkan ekosistem hutan lainnya sehingga dapat membantu mitigasi perubahan iklim.
Baca Juga: Kesbangpol Optimalkan SIORMAS untuk Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama
“Kawasan mangrove yang baik juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, kepiting, burung, dan biota pesisir lainnya,” ungkapnya.
Ia mengaku, program ini juga mendapatkan dukungan teknologi melalui pemanfaatan OpenStreetMap (OSM) dalam pemetaan partisipatif kerja sama dengan HOT OSM Asia-Pacific.
Program ini melibatkan kelompok masyarakat peduli mangrove, pemerintah daerah, akademisi, dan organisasi lingkungan untuk memetakan kondisi mangrove secara akurat dan terbuka.
Di lokasi yang sama, Adi Susanto, Ketua Tim Mangrove Blue Carbon Provinsi Banten menyampaikan, mangrove merupakan ekosistem yang saat ini telah menjadi perhatian berbagai pihak, khususnya untuk aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Baca Juga: Dilantik jadi Ketua GOW Cilegon, Istri Wakil Walikota Cilegon Fokuskan Perempuan dan Anak
“Upaya untuk melestarikan ekosistem mangrove perlu didokumentasikan secara up to date dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya dengan memanfaatkan OSM,” imbuhnya. ***



















