BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten Serang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk program beasiswa kuliah strata dua (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB) bagi guru matematikan dan guru IPA. Pemkab Serang dengan ITB telah melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti rencana kerja sama tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengaku telah melakukan pertemuan dengan pihak ITB untuk membahas hak dan kewajiban masing-masing kedua belah pihak yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS).
“Kita akan menitipkan sejumlah mahasiswa dengan dukungan anggaran dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) tapi harus didasari dengan PKS. Total anggaran yang kita siapkan Rp1,2 miliar,” ujar Asep, Kamis 23 Maret 2023.
Baca Juga: 25 Desa Wisata di Kabupaten Serang Tersingkir, Kubang Baros Masuk 75 Besar ADWI
Ia menjelaskan, semua perguruan tinggi saat ini mengembangkan program kerja sama baik dengan kalangan industi, pemerintah daerah, maupun dengan kementerian. Namun untuk di Provinsi Banten yang mengawali kerja sama dengan ITB hanya baru Pemkab Serang.
“Kita akan menitipkan sejumlah guru matematika dan guru ilmu pengetahuan alam (IPA) paling banyak 10 orang dan paling sedikit lima orang. Kami sudah membahas jadwal persiapan penerimaan siswa, proses seleksi, dan proses registrasi,” katanya.
Asep mengungkapkan, pihaknya menyiapkan dan menjamin anggaran beasiswa bagi untuk guru yang akan kuliah S2 hanya untuk empat semester atau dua tahun. “Kita sudah menyiapkan anggaran dari mulai persiapan sampai biaya harian yang akan dititipkan kepada pihak ITB,” paparnya.
Baca Juga: Minyak Kita Mulai Kekurangan di Kota Serang, Harganya Mulai Merangkak Naik
Adapun untuk besaran biaya kuliah akan mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak ITB, namun biaya terbesar yang dikeluarkan untuk penunjang perkuliahan seperti matrikulasi, biaya bimbingan, dan biaya penelitian.
“Guru yang mendapat beasiswa akan kita atur dengan mekanisme tugas belajar, kadi yang bersangkutan lepas dari tanggung jawak kegiatan harian di sekolahnya masing-masing. Enggak mungkin Serang-Bandung pulang pergi setiap hari,” tuturnya. (***)
