BANTENRAYA.COM – Mahasiswa asal Kota Cilegon yang terdampak gempa Turki segera pulang kampung atau dipulangkan ke Indonesia.
Pemulangan para mahasiswa korban gempa Turki yang menjalani studi di sana dilakukan lantaran perkuliahan notabene dilakukan secara daring.
Kepulangan mahasiswa korban gempa Turki ke tanah air tak ditanggung Pemkot Cilegon.
Baca Juga: Pemprov Banten Minta Beras Sitaan Polda Banten Buat Dibagikan ke Masyarakat Miskin
Diketahui, gempa melanda Turki pada Senin, 6 Februari 2023 lalu dengan kekuatan 7,8 magnitudo. Gempa berpusat di sebelah timur Kota Nurdagi.
Namun getaran gempa dirasakan hingga ke beberapa kota bahkan hingga Syria dan Lebanon.
Akibat gempa tersebut, sejumlah bangunan penting di Turki roboh. Korban jiwa bahkan jumlahnya mencapai ribuan.
Baca Juga: Wawasan Kepemiluan Masih Cetek, Pemilih Pemula Sangat Rawan Dipengaruhi
Para warga negara Indonesia atau WNI yang ada di Turki juga sebagian terdampak gempa, termasuk 6 warga Kota Cilegon dan satu diantaranya putri dari Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.
“Sebagian besar mahasiswa Indonesia di Turki, pembelajaran online. Karena gedungnya terdampak gempa, pada pulang ke Indonesia,” kata Wakil Walikota Cilegon Sanuji pada Senin, 13 Februari 2023.
Sanuji menyebut, ada 6 warga Kota Cilegon yang menjadi mahasiswa di Turki.
Baca Juga: Duhhh Ya, Peningkatan Kasus Campak di Kabupaten Serang Melebihi Ambang Batas
Proses kepulangan menggunakan biaya sendiri dan anaknya yang bernama Nurul Qolbi selamat dan masih di Kota Kayseri yang berjarak sekitar 4 jam ke pusat gempa.
“Semeseter ini katanta online perkuliahan, mau pulang,” ujarnya.
Lurah Tegalratu Kota Cilegon Husnimah yang putranya juga menjadi mahasiswa di Turki mengungkapkan, jika anaknya yang bernama Syehanifa saat ini selamat.
Baca Juga: Terungkap ini Penyebab Singa yang Menabrak Mobil Pengunjung di Taman Safari 2 Jawa Timur
“Anak saya sudah di Ankara (Ibukota Turki) anaknya, di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia),” kata Husnimah.
Husnimah mengatakan, saat ini persediaan makanan sangat cukup.
Bantuan makanan dari pemerintah Turki dan Pemerintah Indonesia juga terus berdatangan.
Baca Juga: Mobil Pemdes Cihara Lebak Ditembak Polisi Diduga Digunakan untuk Kejahatan, Sekda Lebak Membenarkan
Sebelumnya, anak dari Husnimah tersebut berada di Kota Kahramanmaras yang hanya berjarak 1 jam dari pusat gempa.
“Alhamdulillah selamat. Tinggal nunggu kabar selanjutnya apakah pulang dulu, atau tetap kuliah di seperti biasa,” tuturnnya.***


















