BANTENRAYA.COM – Universitas Banten Jaya (Unbaja) dan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat.
Hal itu ditindaklanjuti oleh Unbaja dengan menggelar program pelatihan wirausaha bagi para santri di Pondok Pesantren Asy-Syifa Saruni, Pandeglang.
Salah seorang narasumber yang hadir dalam kegiatan yang digelar Unbaja, Asih Kurnianingsih menyampaikan, motivasi berwirausaha adalah keadaan yang mendorong.
Baca Juga: Lima Pejabat Utama Polda Banten Diganti, Berikut Daftar Sosok Penggantinya
Kemudian juga keadaan yang menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, dengan cara mandiri.
Lalu juga percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa depan, berani mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi.
Ia menjelaskan, ada sepuluh tips ampuh dalam memulai bisnis baru, diantaranya adalah menyesuaikan dengan passion yaitu pekerjaan yang dilakoni akan terasa ringan dan menyenangkan.
Baca Juga: Rudapaksa Tetangga Kontrakan, Penjual Bakso di Kabupaten Serang Divonis 4 Tahun Penjara
Modal adalah salah satu hal penting saat hendak memulai usaha baru dan keunikan dari produk yaitu memulai usaha baru haru berpikir keras tentang usaha yang akan dilakukan.
“Riset pasar tidak kalah penting dalam memulai bisnis baru, karena manfaat dari melakukan riset pasar berpengaruh pada kelangsungan usaha yang akan dijalankan,” katanya.
Dalam memulai bisnis baru, lanjutnya, carilah masalah dan temukan solusi, amati, tiru dan modifikasi, mulai dari lingkungan sekitar, selalu buat perencanaan usaha dan berpikir kreatif dan terus belajar.
Baca Juga: Ajak Wartawan Kawal Pilkada 2024, KPU Banten: Jurnalis Miliki Peranan Strategis
Sementara itu, kegiatan ini bertujuan untuk membekali para santri dengan keterampilan softskill dan hardskill yang diperlukan dalam dunia wirausaha.
Program pelatihan ini mencakup beberapa aspek penting yaitu pelatihan softskill yang berisi motivasi berwirausaha tim pengabdian masyarakat Unbaja, memberikan pelatihan motivasi berwirausaha kepada para santri.
Materi ini dirancang untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membentuk pola pikir wirausaha yang tangguh di kalangan santri.
Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza Tanpa Henti, 21 Warga Palestina Termasuk Anak-anak Tewas
Aspek pelatihan lainnya adalah pelatihan hardskill yaitu budidaya sayuran hidroponik para santri diperkenalkan dengan teknik budidaya sayuran hidroponik.
Metode pertanian modern yang efisien dan ramah lingkungan. Pelatihan ini memberikan pengetahuan praktis tentang cara memulai dan mengelola kebun hidroponik skala kecil.
Kemudian pelatihan Hardskill yaitu budidaya ikan dengan kolam terpal bulat peserta juga mendapatkan pelatihan tentang budidaya ikan menggunakan kolam terpal bulat.
Metode ini dipilih karena relatif mudah diterapkan dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga cocok untuk wirausaha pemula. ***