BANTENRAYA.COM – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan jika masyarakat cukup resah dengan kondisi saat ini.
Berbagai keresahan tersebut bisa terlihat lewat ekspresi yang disampaikan dan dilihat dari media sosial.
Mulai dari olok-olok Indonesia Gelap, Kabur Aja Dulu, Negara Konoha sampai Bendera One Piece yang diungkapkan masyarakat.
Hal itu, jelas Puan, harus menjadi hal yang harus ditanggapi dengan dengan berbagai kinerja pemerintah.
Baca Juga: Kemerdekaan dan Moderasi Beragama: Menyalakan Api Persatuan di Tengah Perbedaan
“Kini kritik rakyat hadir dalam berbagai betuk kreatif dan memanfaatkan teknologi. Fenomena ini meunjuka kerssaha rakyat disampaika dengan bahasa jamannya sendiri,” papar Puan sebagaimana dikutip dari Youtube TV Parlemen, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Kekuasaan, lanjut Puan, yang mendengar suara rakyat jangan hanya melihat sebagai suara dan gambar saja.
“Dibalik setiap kata ada pesan, dibalik pesan ada keresahan, dibalik keresahan ada harapan,” jelasnya.
Selain itu, Puan juga menyinggung soal demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: BI Banten Perkuat QRIS di Tangsel Lewat PQN
Menurut Puan, seharusnya sistem demokrasi mendekatkan kehendak rakyat dalam memilih wakil-wakilnya dan pemimpinnya.
Namun, saat ini kondisi demokrasi ditentukan dengan garis tangan, campur tangan dan buah tangan.
“Saat ini, demokrasi dalam pemilu kita, selain ditentukan oleh garis tangan, juga sering dipengaruhi oleh campur tangan dan buah tangan,” jelasnya.
Puan menjelaskan, jika semua memiliki garis tangan berupa nasib dan kesempatan yang sama diberikan Allah.
Baca Juga: BNI Gagas BNIdirect Bisnis, Solusi Digital Praktis untuk UMKM
Namun, semua tidak memiliki kemampuan untuk ikut campur tangan dan memberikan buah tangan menentukan arah demokrasi.
Puan mengatakan, semua yang ada tidak lantas membuat diam dengan kondisi tersebut.
Namun, tugas Bersama di parlemen untuk memperbaiki dan menyempurnakan demokrasi.
Demokrasi harus membuat semuanya setara bagi warga negara.
Baca Juga: BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
“Kita harus terus memperbaiki dan menyempurnakannya. Sebab demokrasi yang kita cita-citakan bukanlah demokrasi campur tangan dan buah tangan, tetapi demokrasi yang memberi kesempatan setara bagi semua warga negara,” jelasnya. ***