BANTENRAYA.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat transaksi bullion bank atau bank emas sebanyak 238 ribu kali.
Transaksi emas di BSI itu tercatat dengan total gramasi pembelian mencapai 693 kilogram (kg) pada kuartal II tahun 2025.
BSI membukukan kenaikan transaksi sebesar 441 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
Baca Juga: 65 Warga Kramatwatu Terdampak Efek Kebocoran Tangki Solar Hotel Forbis
SVP Corporate Secretary and Communication BSI Wisnu Sunandar menjelaskan, sejak bullion bank BSI diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025, transaksinya terus menunjukkan tren kenaikan.
Seperti diketahui, BSI adalah satu-satunya bank yang mendapatkan izin layanan bank emas.
“Potensi bullion bank ini sangat besar, sekarang tinggal bagaimana demand perlu ditingkatkan,” ujar melalui keterangan resmi dikutip Bantenraya.com, Sabtu 9 Agustus 2025.
Baca Juga: Wakil Walikota Cilegon Minta OPD Penghasil Pendapatan Tak Terjebak Mental Birokrasi
“Karena emas mendukung daya tahan moneter dan fiskal sebuah negara, sekaligus wealth protector untuk masyarakat,” katanya.
Untuk menjaga pertumbuhan tersebut, Wisnu menjelaskan saat ini BSI fokus memperkuat inklusi bank emas.
Hal itu agar masyarakat mudah mendapatkan logam mulia secara fisik maupun digital. Menurutnya untuk literasi, masyarakat sudah banyak yang memahami kegunaan emas.
Baca Juga: Spoiler Drakor The Winning Try Episode 5: Persaingan Sengit Yi Ji, Woo Jin dan Seol Hyun
BSI memiliki BYOND by BSI, di mana masyarakat bisa membeli emas dengan harga yang kompetitif dan bisa diakses kapanpun, serta dimulai dari 0,1 gram.
Terkait hal tersebut, lanjutnya, BSI juga bekerja sama untuk membuat BSI Gold.
“Menurut kami yang perlu diperkuat adalah inklusinya, karena emas sudah dipakai sejak dulu,” tuturnya.
“Jadi membeli emas bukan hal yang asing lagi di masyarakat dan bank emas bisa memfasilitasi masyarakat untuk membeli emas dalam jumlah kecil,” kata Wisnu.***