BANTENRAYA.COM – Bank Banten kembali melanjutkan tren positif dengan membukukan laba bersih pada tahun 2024 sebesar Rp39,33 miliar, meningkat 40 persen dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp26,59 miliar.
Direktur Operasional Bank Banten Rodi Judo Dahono mengatakan, pendapatan tersebut sejalan dengan strategi yang dilakukan perusahaan, dimana Bank Banten fokus untuk memberikan kredit kepada sektor konsumer yang minim resiko.
“Total kredit tercatat mengalami pertumbuhan dari Rp3,7 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp3,85 triliun, kami coba fokus pada kredit ASN guna mengurangi resiko kredit macet karena payroll mereka kan ada di kita juga,” kata Rodi dalam public expose Bank Banten tahun 2025, Kamis 10 April 2025.
Baca Juga: Tiga Rumah Warga Lebak Ludes Terbakar, Pemilik Rugi Rp200 Juta
Selain itu, Bank Banten juga mencatat nilai aset yang meningkat sebesar Rp7,55 triliun naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp6,8 triliun. Disusul dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh mencapai Rp4,8 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp3,7 triliun.
Namun, pendapatan bunga bersih Bank Banten terkoreksi sedikit turun menjadi Rp189 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp198 miliar.
“Artinya selama beberapa tahun terakhir sudah ada pergerakan yang signifikan cukup positif baik dari sisi kinerja maupun bisnis Bank Banten,” jelasnya.
Baca Juga: Target Modal Rp3 Triliun, KUB Bank Banten dan Bank Jatim Rampung Bulan Mei 2025
Sejalan dengan itu, kinerja rasio keuangan Bank Banten juga mencatat tren yang cukup apik, terlihat dari kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 42,4 persen. Dilanjutkan dengan NPL Gross yang turun menjadi 7,53 persen, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,36 persen.
“Kalau bisa dibawah 5 persen, kami bisa menyasar segmen vertikal seperti lembaga kementerian yang setara,” ucap Rodi.
NPL Net tercatat sebesar 1,98 persen, ROA 1,02 persen, ROE 3,16 persen, BOPO 90,46 persen, dan LDR 79,31 persen.
Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Beruntun Libatkan Empat Kendaraan di Lebak, Satu Orang Meninggal Dunia
“Meskipun belum mencatat kinerja rasio yang tinggi, paling tidak ini sudah tidan minus lagi, dan akan menjadi bottom line yang akan mendorong kinerja perusahaan,” kata Rodi.***