BANTEN RAYA- Sembilan SMPN di Lebak tepatnya tujuh di Kecamatan Rangkasbitung serta dua SMPN di Kecamatan Cibadak, terpaksa ditutup atau sering disebut lockdown.
Ini dilakukan karena ada siswa dan guru yang terpapar korona. Agar proses belajar mengajar tetap berjalan, maka sembilan sekolah tersebut kembali menetapkan belajar melalui sistem jaringan (daring).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak, Wawan Ruswandi kepada Banten Raya membenarkan, sembilan SMPN di Rangkasbitung dan Cibadak, kini ditutup akibat ada beberapa guru dimasing-masing SMPN tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Tips Suka Membaca Buku, Ini Kata Crazy Rich Tangerang Tung Desem Waringin
BACAJUGA:
Penutupan terhadap sembilan SMPN didua kecamatan ini tidak mengganggu proses pembelajaran siswa karena pihak sekolah kembali memberlakukan sistem belajar daring.
“Untuk di Rangkasbitung yang ditutup, diantaranya SMPN 1, SMPN 4, SMPN 6 dan SMPN 7. Sedangkan yang di Cibadak, SMPN 1 dan SMPN 4,” ujar Wawan, Selasa 15 Februari 2022.
Ditambahkannya, penutupan di sembilan SMPN tersebut dibatasi hingga dua pekan kedepan. Namun, apabila kasus covid-19 disembilan sekolah tersebut mengalami peningkatan, maka sangat dimungkinan penutupan sekolah tersebut diperpanjang.
Baca Juga: Umrah Kembali Dibuka, Pembuatan Paspor Mulai Meningkat
“Kami berharap sejumlah guru yang kini terpapar covid-19 pulih kembali, serta didua pekan kedepan, tidak ada lagi yang terpapar, maka aktivitas kegiatan belajar mengajar kembali tatap muka,”kata Wawan.
Kepala SMPN 1 Cibadak, Asep Zaenal Arifin mengatakan, disekolahnya terdapat dua orang guru yang dinyatakan positif terpapar covid-19, sehingga sejak Sabtu 12 Februari 2022 telah lebih dulu ditutup, serta langsung menetapkan sistem belahar daring terhadap seluruh siswanya.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Patience’ Karya Agnez Mo, Single Terbarunya di Awal Tahun 2022
“Penutupan disekolah kami dan delapan sekolah lainya, dibatasi hingga dua pekan kedepan. Apabila tidak ada lagi yang terpapar covid-19, maka sekolah kami dan delapan sekolah lainya, kembali menerapkan belajar tatap muka,” terang Asep. ***
