BANTENRAYA.COM – Warga dan pengendara mengeluhkan kerusakan parah di ruas Jalan Raya Kaduagung-Cileles, Kabupaten Lebak.
Jalan kabupaten yang melintasi Kecamatan Cibadak, Cikulur, hingga Cileles itu dipenuhi lubang dan kerap memicu kecelakaan lalu lintas hingga sering menimbulkan korban jiwa.
Di lapangan, kerusakan terlihat jelas di sejumlah titik dengan lubang berdiameter besar serta aspal yang mengelupas.
Di beberapa ruas, permukaan aspal nyaris hilang dan hanya menyisakan kerikil, bahkan sebagian badan jalan mulai amblas.
BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun, 2 Mobil di Grogol Tertabrak Truk Trailer Pengangkut Gulungan Baja
Seorang pengendara asal Kecamatan Cileles, Odon (28) mengatakan kondisi jalan rusak sudah berlangsung lama dan sangat membahayakan pengguna jalan. Ia menyebut, kerusakan membuat motornya jadi cepat rusak.
“Kerusakan jalan ini dari Cileles sampai Kaduagung, sepanjang jalan bolong-bolong. Kalau hujan, lubang tertutup air dan sulit terlihat, apalagi malam hari tanpa lampu penerangan,” kata Odon kepada Banten Raya pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Odon juga mengaku bahwa dirinya kerap melihat kejadian kecelakaan dari pengendera sepeda motor ketika sedang melintas jalur tersebut.
Kondisinya yang cukup ramai menjadi salah satu pemicu maraknya kecelakaan. Biasanya, kecelakaan terjadi ketika pengendara mencoba menghindar lubang di tengah jalan.
“Sudah sering ada pengendara terjatuh karena terjebak lubang. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan ini untuk mencegah korban lebih banyak. Shockbreaker motor juga cepat aus,” tuturnya.
Odon berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki ruas jalan tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sebagai pengendara yang menggunakan jalur tersebut setiap harinya, perbaikan jalan tersebut merupakan hal yang ia tunggu-tunggu.
“Tolong kepada pemerintah untuk segera diperbaiki, karena takut terjadi kecelakaan, kemarin juga ada motor terjatuh akibat jalan rusak ini,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatufika, menjelaskan kerusakan jalan dipicu faktor usia teknis jalan serta beban kendaraan yang melampaui kapasitas.
“Secara umur rencana, jalan ini sudah melewati masa pakai. Ditambah lagi, banyak kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari delapan ton yang melintas di ruas ini,” kata Irvan saat dihubungi.
Irvan menegaskan, perbaikan akan dilakukan secara bertahap pada titik-titik rawan kecelakaan, meski tidak bisa menyeluruh karena keterbatasan anggaran. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan pengecekkan jalan.
“Tahun ini anggaran pemeliharaan jalan dan jembatan di Kabupaten Lebak hanya sekitar Rp6,5 miliar, turun dari tahun-tahun sebelumnya sekitar Rp9 miliar. Jadi perbaikan difokuskan pada titik prioritas,” paparnya.
Irvan juga meminta kepada masyarakat untuk lebih bersabar. Pihaknya harus melakukan penyesuaian pada pos anggaran yang sudah ditetapkan. “Tahun ini insyaallah ada perbaikan, tapi tidak bisa di semua titik. Kami sesuaikan dengan kemampuan anggaran,” tandasnya. ***