BANTENRAYA.COM – Pengelolaan anggaran di Pemkab Serang dinilai masih rentan dan berpotensi adanya risiko penyalahgunaan seperti korupsi.
Pasalnya penilaian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) skor Survei Penilaian Integritas (SPI) yang didapat hanya mencapai 70 atau masuk dalam kategori rentan.
Pemkab Serang Butuh Pendampingan KPK
Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengatakan, Pemkab Serang masih membutuhkan arahan dan pendampingan dari KPK untuk melakukan perbaikan pengelolaan anggaran.
“Karena melihat dari hasil SPI kita masih di angka 70. Jadi ke depan tentu memohon petunjuk dan arahan untuk terus memberikan pendampingan bagi kami,” ujarnya.
BACA JUGA: Calon Duta Untirta Memasuki Tahapan Karantina, Diminta untuk Berikan yang Terbaik untuk Kampus
Ia menjelaskan, setiap kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan dilakukan pemeriksaan sebagai bentuk evaluasi tata kelola supaya menjadi lebih baik.
“Maka ini penting hadir dan seluruh kepala OPD hadir supaya melakukan perbaikan yang kita inginkan. Harus ada pendampingan khusus perbaikan dari sistem yang ada di Kabupaten Serang,” katanya.
Zakiyah menuturkan, Pemkab Serang mengeluarkan surat edaran untuk mencegah jual beli jabatan sebagai bentuk perbaikan untuk mencegah terjadinya korupsi.
“Dan itu bentuk komitmen kami untuk mendukung dalam rangka memperoleh pencegahan korupsi. Sanksi yang diberikan bisa dijatuhkan hukuman nonjob dan ada sanksi yang lain,” katanya.
BACA JUGA: Target Pendapatan Daerah Turun, Fraksi Gerindra Kabupaten Serang Gaungkan Kemandirian Fiskal
Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK Bahtiar Ujang Purnama mengatakan, ada tiga penilaian yang dilakukan oleh KPK seperti kategori seperti kategori rentan, kategori waspada dan kategori terjaga.
“Dengan skor 70 ini masih kategorinya rentan. Makanya kami berharap supaya ini menjadi perhatian. Mudah mudahan bisa diperbaiki dengan baik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemberian skor penilaian tersebut diambil dari berbagai macam area dengan menggunakan tools SPI untuk melakukan evaluasi.
“Kita tidak bisa melihat penilaiannya satu-satu, namun saya yakin diantara sekian banyak itu skornya pasti kecil semua. Kategori rentan itu merupakan kategori paling bawah,” katanya. (andika)