BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Andra Soni berbagi kisah masa lalunya yang hampir gagal melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi.
Pengalaman itu menjadi fondasi utama lahirnya program Sekolah Gratis yang kini mulai dijalankan di Provinsi Banten.
“Saya masuk SMA tahun 1992. Orang tua saya mensyaratkan saya harus masuk sekolah negeri karena biayanya lebih terjangkau. Kalau tidak, saya tidak bisa lanjut sekolah,” kata Andra, Kamis 10 Juli 2025.
Baca Juga: Meski Keterbatasan Fasilitas, SMPN 13 Cilegon Tetap Torehkan Prestasi Tingkat Kota dan Provinsi
Andra mengaku lolos dengan nilai pas-pasan dan nyaris tidak tertampung lantaran daya tampung sekolah negeri saat itu sangat terbatas.
Ia pun menyaksikan sendiri bagaimana banyak teman seangkatannya terpaksa putus sekolah karena tak sanggup membayar sekolah swasta.
Dari pengalaman itulah muncul kepedulian terhadap akses pendidikan yang merata.
Saat mencalonkan diri sebagai gubernur bersama Wakil Gubernur Dimyati, ia menjadikan program Sekolah Gratis sebagai visi utama yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, masyarakat memilih kami karena program Sekolah Gratis. Harapannya sangat besar untuk mengubah keadaan keluarga mereka,” ujarnya.
Setelah resmi dilantik Presiden, Andra langsung memprioritaskan pelaksanaan program tersebut. Dengan dukungan DPRD, kebijakan Sekolah Gratis bagi SMA dan SMK swasta mulai dijalankan tahun ini, 2025.
Meski tantangan tak sedikit, Andra menekankan pentingnya keberanian untuk mengeksekusi program yang berpihak kepada rakyat, terutama di sektor pendidikan.
“Agar kita mampu memberikan keadilan dan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tuturnya.
Andra meyakini pendidikan adalah pondasi utama menciptakan warga yang produktif, berdaya saing, dan mampu mengangkat derajat keluarga.
“Insya Allah, dengan doa dan dukungan semua pihak, kita bisa mewujudkan Banten yang cerdas dan sejahtera,” pungkasnya.***