BANTENRAYA.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau DPK Provinsi Banten mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 2 Cilegon untuk mengenalkan arsip Banten dan meminta untuk menjaga arsip dengan baik.
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai program dari DPK Provinsi Banten yakni Layanan Mobil Sadar Arsip Keliling atau Sipling trip to Banten.
Arsiparis Ahli Muda DPK Provinsi Banten Eka Kurnia mengatakan, pengenalan beberapa arsip tersebut dilakukan untuk mengenalkan pentingnya mendisiplinkan arsip untuk masa yang akan datang.
“Tujuannya untuk memberi pengetahuan kepada para siswa-siswi di sekolah terkait dengan kearsipan yang berguna bagi kehidupan masyarakat dan negara,” kata Eka kepada Banten Raya, Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Kucurkan Dana Hibah untuk 75 DKM, Total Capai Rp1,5 Miliar
Eka menyampaikan, tidak hanya SMK Negeri 2 Cilegon yang mendapatkan kunjungan Sipling Trip to Banten dari DPK Provinsi Banten, namun ada beberapa sekolah yang lain.
“Dimulai 3 Oktober 2024 di SMKN Rangkasbitung, 8 Oktober di SMKN 2 Cilegon, 9 Oktober SMAN 1 Kragilan, 10 Oktober SMAN 1 Pandeglang, 14 Oktober SMKN 1 Kragilan, 15 Oktober SMAN 1 Kibin, 16 Oktober SMAN 1 Maja Lebak, 17 Oktober SMKN 1 Maja Lebak, 22 Oktober SMA PGRI Maja Lebak,” sambungnya.
Sipling Trip to Banten tersebut, kata dia, selain untuk siswa yakni untuk meningkatkan pemahaman guru-guru sekolah juga mengenai pentingnya kearsipan.
“Arsip sangat penting, kami juga mengenalkan koleksi khazanah arsip statis, memberikan layanan edukatif juga,” katanya.
Baca Juga: Jembatan Sungai Peng di Lontar Kabupaten Serang Butuh Perbaikan
Ia mengungkapkan, selain mengenalkan arsip dokumen, terdapat pameran arsip foto-foto bersejarah di Banten dan peristiwa penting lainnya.
“Mengenalkan berbagai peristiw di banten yang ada dalam arsip foto sejarah di kami. Ada juga film dokumenter banten yang mengisahkan perjalanan sejarah banten,” ungkapnya.
Melalui Sipling Trip to Banten tersebut, ia berharap, para siswa dan guru dapat lebih peduli dengan arsip yang dimiliki sekolahnya atau milik pribadi.
“Pastinya untuk meningkatkan rasa kepedulian dengan arsip yang dimilikinya, arsip pribadi atau arsip milik negara bisa terjaga dengan baik sampai generasi selanjutnya,” ucapnya.***