BANTENRAYA.COM – Penderita tuberkulosis atau TBC di Kota Serang melonjak dalam beberapa wkatu belakangan ini.
Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Serang mencatat penderita TBC tahun 2023 sebanyak 2.650 orang.
Data penderita TBC naik, bila dibandingkan tahun 2022 lalu yang tercatat 2.284 orang. Sementara penderita TBC Januari-April 2024 sudah tercatat 720 orang.
Baca Juga: AWAS TERLEWAT! Jadwal Pendaftaran PPDB Online PAUD, SD dan SMP di Kota Cilegon
Melonjaknya penderita TBC di Kota Serang disebabkan, mulai dari gaya hidup tidak sehat, hingga sistem imun yang lemah.
Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin mengatakan, tahun 2022 tercatat ada 2.284 penderita TBC, rinciannya laki-laki 1.315 penderita, dan perempuan 969 penderita.
Tahun 2023 tercatat 2.650 penderita, rinciannya laki-laki 1.460 penderita, dan perempuan 1.190 penderita.
Baca Juga: Rekam Jejak Oke, Dede dan Sanuji Bisa Buat Hasbi Asyidiki Jayabaya Ketar-ketir di Pilkada 2024
Januari-April 2024 tercatat sudah ada 720 penderita. Rinciannya laki-laki 398 penderita, dan perempuan 323 penderita.
“Penderita TBC lebih banyak laki-laki, mungkin karena lebih banyak perokok aktif,” ujar Hasanuddin, kepada Bantenraya.com, Senin 27 Mei 2024.
Ia menjelaskan, penderita TBC disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyerang paru-paru dan dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya.
Selain itu, ada pula faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, mulai dari gaya hidup tidak sehat, hingga sistem imun yang lemah.
“TBC penyakit menular. Rentang usia penderitanya mulai dari usia 0 sampai dengan 86 tahun,” ungkapnya.
“Yang paling berisiko untuk tertular TBC ialah anak-anak, orang dengan HIV/AIDS, lansia, orang yang terkena diabetes melitus, orang yang sering kontak langsung dengan penderita TBC serta perokok aktif,” imbuhnya.
“Karena penyakit ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh, apalagi kondisi imun sedang menurun,” jelas dia.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Dinas Pemprov Banten Hilang Misterius, Kerugian Tembus Rp25 Miliar
Hasanuddin menyebutkan, ciri-ciri seseorang terkena TBC di antaranya batuk disertai darah atau batuk bercampur, sesak nafas dan nyeri.
Kemudian nafsu makan yang semakin menurun dari biasanya, berat badan menurun, demam atau meriang atau tidak enak badan lebih dari sebulan.
Gejala lainnya yang bisa timbul sering berkeringat ketika malam hari meski tidak melakukan kegiatan fisik apapun.
Baca Juga: Tilep Uang Retribusi, 2 Mantan Pejabat di Lebak Dituntut 1 Tahun Penjara
“Jika mengalami gejala seperti itu, maka segera kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit, untuk meminimalisir risiko penyebaran bakteri mycobacteriumnya, sehingga cepat ditangani,” jelasnya.
Meski penyakit TBC dapat menular, Hasanuddin menerangkan, TBC dapat dicegah dengan membiasakan mencuci tangan secara teratur.
Lalu menghindari menghindari kontak dekat dengan penderita TBC, memastikan sirkulasi udara yang baik di ruangan, dan mengenakan masker ketika diperlukan.
Baca Juga: Tips Beli Hewan Kurban yang Aman di Lapak Penjual Hewan Versi Dinas Pertanian Provinsi Banten
“Untuk penyembuhannya dengan cara melakukan pengobatan, kondisi pengidap umumnya akan mulai membaik, dan TB berhenti menular, setelah mengonsumsi anti biotik selama 2 minggu,” katanya.
“Tetapi untuk memastikan kesembuhan total, pengidap TB harus menggunakan antibiotik yang diberikan dokter selama 6 bulan,” terang Hasanuddin. ***