BANTENRAYA.COM – Kejadian memilukan terjadi di Cirinten, Lebak, Banten, pada Jumat, 29 Desember 2023, menjelang tahun baru 2024.
Sebanyak 26 ekor kambing yang merupakan milik dari 12 kandang yang dimiliki oleh tujuh warga setempat raib digondol oleh pencuri dengan modus operandi yang sadis.
Informasi pencurian kambing dengan cara disembelih ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @infolebakbanten pada 29 Desember 2023.
Baca Juga: Ribuan Warga Tumplek Rayakan Pergantian Malam Tahun Baru 2024 di Alun-alun Kota Serang
Dalam video yang diunggah, terlihat kondisi kandang yang sebelumnya dipenuhi kambing, namun kini hanya tersisa jeroan, terutama lambung yang berisi kotoran.
Pencurian ini dilakukan dengan cara yang kejam, di mana para pelaku membantai kambing di tempat.
Kemudian menyisakan hanya jeroan dan meninggalkan pemandangan yang menyedihkan bagi pemilik kambing.
Aksi ini diketahui oleh pemilik ternak pada pukul 10.00, beberapa jam setelah pencurian terjadi pada pukul 02.00.
Menurut informasi dari warga setempat, aksi pencurian kambing dengan cara disembelih ini telah terjadi selama dua hari berturut-turut di Cirinten.
Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan masyarakat setempat.
Baca Juga: Sebut TKD Sebagai Super Team, Helldy Agustian Minta Caleg Pasang Poster Prabowo Gibran
Para warganet yang melihat informasi ini di media sosial menduga bahwa aksi pencurian kambing tersebut mungkin terkait dengan kebutuhan untuk bakar-bakar menjelang tahun baru 2024.
“Cieeh yg pengen punya duit.. pengen kambing guling.. pengen tengkleng ciann,” komentar @ratnachel.
“Kerja atuhhh.. mereka susah payah cari rumput hujan kepanasan, kok jahat banget pengen ngomong kasar tapi mencoba tahan,” komentar lain dari @adesss08.
Baca Juga: Sehari Pengunjung Kawasan Wisata Anyer Capai 20.900 Orang, Polisi Berlakukan One Way
Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menindaklanjuti kasus ini untuk membawa para pelaku keadilan.
Jumlah kambing yang dicuri dan cara sadis pencurian ini sangat menyayat hati bagi pemilik ternak dan masyarakat setempat.***