BANTENRAYA.COM – Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi yang mana, masyarakat mampu merencanakan dan mewujudkan pangan secara mandiri dan memadai.
Semua pihak dari lapisan masyarakat harus terlibat dalam mewujudkan ketahanan pangan, dan tidak kalah pentingnya pangan tersebut tidak bertentangan dengan hukum agama, budaya, dan kearifan lokal.
Akan tetapi justru yang terjadi pada kita tidak seideal itu, bagaimana Al-Quran memandang ketahanan pangan? Dan bagaimana pula kearifan lokal menjaga ketahanan pangan?
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2025, Inspiratif dan Penuh Makna
Dikutip Bantenraya.com dari laman nu.or.id pada Jumat, 2 Mei 2025, berikut khutbah jumat dengan judul: Menjaga Pangan, Menjaga Negeri.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِلْإِيْمَانِ، وَوَفَّقَنَا لِطَاعَتِهِ فِي كُلِّ زَمَانٍ، نَشْكُرُهُ شُكْرًا يَجْلِبُ الرِّضْوَانَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ إِسْتِغْفَارًا يَمْحُوْ الْعِصْيَانَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تَحْفَظُ الْإِيْمَانَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْإِنْسِ وَالْجَانِّ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ سَارَ عَلَى دَرْبِهِمْ إِلَى يَوْمِ الْجَزَاءِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ أَفْلَحَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT
Baca Juga: Sampah di Pasar Labuan Menumpuk, Bupati Dewi Turun Tangan Bakal Pasang CCTV
Segala puji dan syukur, mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT dan mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Ketakwaan dapat diwujudkan dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hanya dengan ketakwaan seorang hamba akan memperoleh kemuliaan di sisi Allah Ta’ala.
Ketahanan pangan adalah salah satu tolak ukur kedaulatan sebuah negara dalam menjaga keberlangsungan hidup masyarakatnya.
Baca Juga: Persic Cilegon 1 Vs 1 Persibat Batang Dapat 1 Poin, Gaspol Lawan Cimahi United di Laga Terakhir
Oleh karena itu, pangan adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Tanpa pangan yang mencukupi, mustahil manusia dapat hidup secara normal.
Untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan secara nasional, pemerintah dan seluruh jajarannya perlu merencanakan langkah-langkah yang strategis.
Perencanaan dalam segala bidang, pernah disinggung dalam al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۖ وَاتَّقُوا اللَّهَۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Baca Juga: Forum Komunikasi RT RW Kota Serang Diskusi Bahas Penataan Fasos Fasum
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr: 18)
Pada akhirnya, melalui mimbar sholat jumat ini, kami mengajak kepada semua pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan di negara kita dengan cara-cara yang dibenarkan oleh agama dan budaya luhur bangsa kita.
Dan semoga Allah SWT senantiasa menganugerahkan segala nikmat-Nya untuk kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin. ***