BANTENRAYA.COM – Geram karena rusak bertahun-tahun dan tetap dibiarkan, warga Kampung Pari, Desa Muncangkopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak protes ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dengan cara menanam pohon di jalan yang menjadi akses utama di lingkungannya.
Aksi itu sendiri merupakan puncak dari kekesalan warga setelah bertahun-tahun menunggu agar jalan tersebut dibangun. Padahal, menurut pengakuan salah satu warga, Dede Fauziah, dirinya menyebut bahwa pihaknya sudah beberapa kali mendatangi pemkab dan DPRD Lebak untuk memohon perbaikan jalan.
Dalam aksinya, Dede dan warga lain menanam pohon pisang dan juga kelapa. Agar tidak roboh, bagian pangkal pohon diganjal dengan bebatuan.
“Setiap kali melewati jalan ini, kami selalu was-was, terutama bagi anak-anak yang berangkat sekolah. Kondisi jalan ini benar-benar tidak aman,” kata Dede kepada wartawan, Jumat, 25 Oktober 2024.
Dede menjelaskan jalan tersebut sebetulnya dekat dengan akses utama menuju jalan raya Sampay Cileles, Kaduagung Cileles, dan jalur tol Serang-Panimbang, sehingga seharusnya mendapat perhatian lebih.
Baca Juga: Punya Produk Oleh-oleh Pisang Sale, Pokdarwis Desa Sawarna Bisa Raup Cuan Rp6 Juta Perbulan
Namun kenyataannya, jalan tersebut penuh dengan bebatuan yang cukup besar. Saat hujan turun, jalan menjadi licin dan berbahaya jika dilalui.
“Kami hanya ingin jalan ini diperbaiki agar layak dan aman dilalui. Semoga pemerintah mendengar aspirasi kami,” jelasnya.
Saat ini, Dede dan warga lainnya terus menantikan perhatian serta tindakan nyata dari Pemkab Lebak. Melalui protes tersebut, dirinya berharap Pemkab Lebak bisa memberikan perhatiannya dengan membangun jalan di lingkungannya tersebut.
“Perbaikan jalan diharapkan dapat memperlancar roda perekonomian desa dan mendukung kegiatan sosial tanpa hambatan,” tandasnya. (***)