BANTENRAYA.COM – Warga Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang mengeluh terkait jembatan Sungai Peng yang ambruk dan belum diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Serang.
Akibatnya, beberapa bantuan seperti ketersediaan air bersih dan pembangunan rumah warga terhambat karena mobil tidak bisa lewat.
Warga desa Lontar Ropin mengatakan, warga sempat mengurug dengan galian pasir namun tidak bertahan lama ambruk kembali karena adanya dorongan air laut.
“Warga sempat mengurug pada saat ada peringatan Maulid Nabi, tapi gak lama ambruk lagi pada saat ada mobil damtruck yang lewat,”ujarnya, Selasa, 8 Oktober 2024.
Baca Juga: Andra Soni – Dimyati Dilaporkan ke Bawaslu Provinsi Banten
Ia menjelaskan, pada saat jembatan ambruk Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau DPUPR Kabupaten Serang sudah melakukan pengecekan.
“Kejadian sudah lama dan sempat di cek juga sama DPUPR Kabupaten Serang tapi saat ini belum ada tanda- tanda kapan mau diperbaiki, padahal jalan ini adalah akses satu-satunya warga Desa Lontar,”katanya.
Ropin menuturkan, saat ini banyak warga yang mengeluh karena dinilai menghambat pembangunan dan bantuan sosial.
“Jalan tidak bisa dilewati kendaraan besar, sehingga pada saat ada bantuan air bersih jadi terhambat. Bahkan warga-warga yang mau bangun rumah juga tidak jadi karena material tidak bisa tembus,” jelasnya.
Baca Juga: Masyarakat Modern Paling Rentan Terpapar Gangguan Jiwa, Ini Faktor-faktornya
Kepala Desa Lontar Andi mengatakan, kondisi jembatan Sungai Peng semakin menghawatirkan karena belum ada perbaikan sama sekali.
“Belum dibenerin, dan saat ini kondisinya malah makin rusak parah, dan toidak bisa dilewati oleh kendaraan besar dan bermuatan besar,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sudah ada dua mobil dum truk yang menjadi korban dan hampir terguling ke sungai akibat membawa muatan dengan jumlah besar.
“Sudah dua kali mobil kejeblos, yang pertama pada (8 September 2024) yang kedua pada (2 Oktober 2024) terhitung sudah satu bulan jembatan Sungai Peng ini belum diperbaiki,” ungkapnya.***