Minggu, 7 Desember 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Minggu, 7 Desember 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Kemiskinan di Banten: Akibat Kebijakan atau Kegagalan Pemerintah?

Ahmad Haerudin Oleh: Ahmad Haerudin
20 Desember 2024 | 18:48
Kemiskinan di Banten: Akibat Kebijakan atau Kegagalan Pemerintah?

Kemiskinan di Banten masih menjadi tantangan besar meskipun ada kemajuan di sektor industri.

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

Ditulis oleh Savira Arrobi, Mahasiswi Ilmu Pemerintahan, Universitas Pamulang PSDKU Serang.

Kemiskinan di Provinsi Banten, yang terletak di wilayah barat Pulau Jawa, masih menjadi masalah kompleks yang belum sepenuhnya teratasi.

Meskipun Banten dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi ekonomi besar, terutama dengan kawasan industri dan pariwisata yang berkembang, kemiskinan tetap menjadi masalah struktural yang signifikan.

Dalam konteks ini, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kemiskinan ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah atau merupakan akibat dari kegagalan pemerintah dalam mengelola potensi yang ada.

Baca Juga: Telkomsel by.U Luncurkan Paket Internet Nonton Liga Inggris Rp35 ribu

1. Gambaran Umum Kemiskinan di Banten (2024)
Berdasarkan data terbaru, meskipun angka kemiskinan di Banten mengalami penurunan secara perlahan dalam beberapa tahun terakhir, angka kemiskinan di provinsi ini masih cukup tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024, sekitar 7-8% penduduk Banten masih hidup di bawah garis kemiskinan, dengan ketimpangan sosial dan ekonomi yang cukup lebar antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Kota-kota besar seperti Tangerang, Serang, dan Cilegon memang menunjukkan angka kemiskinan yang relatif lebih rendah, berkat pertumbuhan industri, infrastruktur yang lebih baik, dan akses yang lebih luas terhadap pendidikan dan pekerjaan. Namun, di banyak daerah pedesaan atau daerah pinggiran, kemiskinan masih sangat terasa. Wilayah seperti Lebak, Pandeglang, dan beberapa bagian Tangerang Selatan masih menghadapi kesulitan dalam mengakses fasilitas dasar dan layanan publik.

Baca Juga: Klaim Asuransi Tak Kunjung Dibayar, Agen dan Supervisor Bumiputera Cilegon Menjerit

2. Kebijakan Pemerintah yang Memengaruhi Kemiskinan
a. Pembangunan Infrastruktur yang Tidak Merata
Salah satu kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun pusat adalah pembangunan infrastruktur, baik yang berkaitan dengan jalan, fasilitas umum, maupun sektor energi. Walaupun ada pembangunan signifikan di kawasan-kawasan industri dan kawasan perkotaan, pembangunan di daerah pedesaan masih sangat terbatas. Ketimpangan ini menyebabkan daerah-daerah pedalaman kesulitan dalam mengakses peluang ekonomi yang ada di kota-kota besar.

Kebijakan ini sering kali lebih memfokuskan pada pengembangan kawasan industri, yang meskipun menciptakan lapangan kerja, tidak selalu berkontribusi langsung terhadap pengurangan kemiskinan di daerah sekitar. Infrastruktur yang belum merata menyebabkan mobilitas terbatas, yang pada gilirannya membatasi akses masyarakat terhadap pasar kerja dan layanan publik.

Baca Juga: Bocah 6 Tahun Asal Kecamatan Cerenang Tenggelam di Sungai Ciujung

b. Ketergantungan pada Sektor Industri dan Ketidakmerataan Pertumbuhan Ekonomi
Sektor industri di Banten, terutama di daerah seperti Cilegon yang merupakan pusat industri baja, memang menyumbang kontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Namun, ketergantungan yang tinggi pada sektor ini menciptakan ketidakseimbangan ekonomi. Banyak penduduk di daerah pedesaan atau mereka yang bekerja di sektor informal, seperti pertanian, tidak dapat merasakan dampak langsung dari kemajuan sektor industri.

Kebijakan yang terlalu fokus pada pengembangan sektor tertentu (industri) dan kurang memperhatikan sektor-sektor lain yang dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas (misalnya sektor pertanian, UMKM, atau pariwisata) menyebabkan ketimpangan yang mengarah pada ketidaksetaraan penghasilan dan kesempatan. Selain itu, pembangunan yang hanya berorientasi pada kawasan industri juga berpotensi merusak lingkungan, yang justru memperburuk kualitas hidup masyarakat setempat.

c. Bantuan Sosial dan Program Pemberdayaan yang Tidak Efektif
Pemerintah pusat dan daerah sudah banyak memberikan bantuan sosial (bansos) dan program pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan. Namun, distribusi bantuan sering kali terhambat oleh birokrasi yang rumit, ketidakmerataan data, dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan bantuan tersebut. Masyarakat miskin di daerah terpencil atau yang memiliki akses terbatas terhadap informasi sering kali tidak mendapatkan bantuan tepat waktu, atau malah terabaikan.

Baca Juga: Daya Beli Menurun, Pedagang Kering Pasar Tradisional Mulai Bingung

Program-program pemberdayaan ekonomi yang ada sering kali belum menyentuh akar masalah kemiskinan secara menyeluruh, seperti masalah keterampilan, pendampingan usaha kecil, dan akses ke pasar. Sebagai hasilnya, meskipun ada banyak program yang dirancang untuk mengurangi kemiskinan, dampaknya sering kali tidak maksimal.

3. Kegagalan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Struktural
a. Manajemen Pemerintahan yang Lemah dan Korupsi
Salah satu faktor utama yang memengaruhi efektivitas kebijakan pemerintah di Banten adalah manajemen pemerintahan yang lemah dan praktek korupsi yang masih terjadi di beberapa lapisan. Dalam beberapa kasus, anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk program pemberdayaan masyarakat dan pengurangan kemiskinan justru diselewengkan atau tidak digunakan dengan efisien.

Kurangnya pengawasan dalam implementasi program-program sosial dan ekonomi menyebabkan bantuan dan kebijakan yang dirancang untuk membantu masyarakat miskin menjadi tidak efektif. Di beberapa daerah, misalnya, ada laporan tentang ketidakmerataan distribusi dana desa, yang mestinya bisa digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas hidup di daerah-daerah yang miskin.

Baca Juga: Telkomsel by.U Luncurkan Paket Internet Nonton Liga Inggris Rp35 ribu

b. Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
Sektor pendidikan di Banten masih menghadapi tantangan besar. Meskipun ada peningkatan jumlah sekolah dan infrastruktur pendidikan, kualitas pendidikan di daerah pedesaan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah perkotaan. Keterbatasan akses pendidikan ini menghambat pengembangan keterampilan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan daya saing masyarakat dalam dunia kerja.

BACAJUGA:

PUK

Tolak Revisi PUK untuk Selamatkan Masyarakat

4 Desember 2025 | 15:08
bencana

Bencana Alam Bukan Karena Alam, Reformasi Tata Kelola SDA Negara Sebagai Tanggung Jawab Ekologis

30 November 2025 | 12:43
Dosen Fakultas Hukum UNTIRTA Anne Gunawati

Menunggu Harap-harap Cemas Revisi Undang-undang Perlindungan Konsumen

29 November 2025 | 08:27
guru

Hari Guru Nasional 2025: Saatnya Guru Indonesia Sejahtera

24 November 2025 | 10:16

Akibatnya, banyak penduduk yang terjebak dalam pekerjaan dengan upah rendah dan tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengakses pekerjaan yang lebih baik. Hal ini memperburuk siklus kemiskinan yang sulit diputus.

4. Kesimpulan: Kebijakan atau Kegagalan Pemerintah?
Kemiskinan di Banten pada 2024 adalah akibat dari kombinasi antara kebijakan yang tidak merata, kegagalan dalam implementasi program, dan tantangan struktural yang lebih besar. Walaupun pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan dan program untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan antara kawasan industri dan pedesaan masih cukup besar, dan banyak kebijakan yang belum mampu mengatasi akar penyebab kemiskinan dengan efektif.

Baca Juga: 23 Peserta Audisi Indonesian Idol 2024 Sesi 4 Peraih Golden Ticket, Ada dari Banten

Dalam hal ini, kemiskinan di Banten lebih dapat dikatakan sebagai hasil dari kegagalan dalam pelaksanaan kebijakan yang tidak mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat secara adil. Pemerintah perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan pembangunan, mendesain program yang lebih inklusif, dan memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dengan lebih efektif agar kemiskinan bisa benar-benar diatasi.

Pembangunan yang berkelanjutan, pemerintahan yang bersih dan transparan, serta pemberdayaan masyarakat yang lebih luas akan menjadi kunci untuk mengurangi kemiskinan di Banten dalam beberapa tahun mendatang.***

Editor: Administrator
Tags: BantenkemiskinanKetimpangan Ekonomi
Previous Post

100 Ribu Pelancong Diproyeksikan Kunjungi Lebak di Momen Nataru

Next Post

Harga Bahan Dapur di Kota Cilegon Tinggi, Rata-Rata Melebihi Rp40 Ribu Per Kilogram

Related Posts

PUK
Opini

Tolak Revisi PUK untuk Selamatkan Masyarakat

4 Desember 2025 | 15:08
bencana
Opini

Bencana Alam Bukan Karena Alam, Reformasi Tata Kelola SDA Negara Sebagai Tanggung Jawab Ekologis

30 November 2025 | 12:43
Dosen Fakultas Hukum UNTIRTA Anne Gunawati
Opini

Menunggu Harap-harap Cemas Revisi Undang-undang Perlindungan Konsumen

29 November 2025 | 08:27
guru
Opini

Hari Guru Nasional 2025: Saatnya Guru Indonesia Sejahtera

24 November 2025 | 10:16
presidensialisme
Opini

Presidensialisme vs Parlementer: Manakah yang Lebih Relevan untuk Indonesia?

20 November 2025 | 11:52
hari guru
Opini

Kewajiban Bukanlah Pengorbanan, Refleksi Menuju Hari Guru

19 November 2025 | 14:11
Load More

Popular

  • Malut United

    Malut United FC Vs Persib Bandung, Laskar Kie Raha Andalkan Eks Bintang Persib Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baru Dilantik, Walikota Cilegon Langsung Beri Peringatan Keras ke Ribuan PPPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Link Twibbon HUT Dharma Wanita Persatuan ke-26 Tahun 2025, Berdesain Unik dan Kekinian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Robinsar – Fajar Bakal Ganti Mayoritas Camat dan Lurah di Kota Cilegon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Sekda Cilegon Maman Mauludin Nonjob, Direkomendasikan BKN Jadi Penelaah Teknis Kebijakan Pada Sekretariat Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengamat Sebut Pencopotan Maman dari Sekda Cilegon Sudah Tepat, Dinilai Membangkang dan Gagal Sebagai Ketua TAPD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IMC Layangkan Kritik Atas Pelantikan KNPI Kota Cilegon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Pejabat Pemkot Cilegon Turun Pangkat Sepanjang 2025, Mulai Sekda Hingga Seklur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polsek Purwakarta Cilegon Lakukan Pendekatan Warga Lewat Warkop Keliling

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malut United FC Vs Persib Bandung, Laga Emosional Bagi Sang Mantan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

budi rustandi

Hadiri Perayaan Natal dan KKR, Budi Rustandi Komitmen Kota Serang Perkuat Toleransi Antar Umat Beragama

7 Desember 2025 | 20:48
Dishub Kabupaten serang

Dishub Kabupaten Serang Siagakan 90 Personel dan 11 Pos Lalu Lintas Saat Nataru

7 Desember 2025 | 20:42
PT PMT

Direktur PT PMT Terancam Denda Rp 10 Miliar dan Penjara 10 Tahun Karena Jadi Tersangka Kasus Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande

7 Desember 2025 | 20:35
durian

Panen Durian Anjlok, Harga Durian Baduy Melonjak 

7 Desember 2025 | 20:21

Tag

2022 Andra Soni ASN banjir Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Polisi Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Digital Banten Raya
  • Ecommerce Banten Raya
  • Siding Banten Raya
  • Share Banten Raya

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda