BANTENRAYA.COM- Kehidupan dunia tak lain adalah kesempatan untuk beramal shaleh sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.
Jika seorang meninggal dunia maka terputuslah apa-apa yang berkaitan dengan hukum dunia.
Akan tetapi mungkin sebagian orang bertanya-tanya apa yang dilakukan orang yang sudah meninggal di alam kuburnya.
Apakah orang yang sudah meninggal di alam kubur bisa saling bertemu dan berbincang?
Baca Juga: Daftar Harga iPhone 14 Pro Max, Lengkap dengan Spesifikasi dan Jadwa Rilis Terbaru
Pada dasarnya orang yang sudah meninggal itu, arwahnya tidak istirahat sampai hari kiamat.
Berdasarkan penjelasan Rosulullah SAW, orang mukmin yang telah meninggal itu seperti ada kehidupan sosialnya.
Dalam Kitab Aruh Ibnu Koyim Aljauziah dijelaskan bahwa ruh terbagi dalam dua macam, pertama ruh orang yang mendapat siksaan dan kedua ruh orang yang mendapatkan kenikmatan.
Baca Juga: CATAT! Jadwal dan Link Pemesanan Tiket Konser Westlife di Indonesia, Harga Paling Murah Segini
Ruh orang yang mendapat siksaan akan disibukan oleh siksaan yang menimpanya sehingga ia tidak saling berkunjung dan bertemu.
Adapun ruh-ruh orang mukmin yang mendapatkan kenikmatan, mereka bebas dan tidak dibelenggu, sehingga bisa saling berkunjung dan bertemu.
Bahkan mereka bisa saling mengingat apa yang pernah terjadi di dunia dan apa yang akan dialami pada penghuni dunia lainnya.
Baca Juga: Kapan Westlife Konser di Indonesia? Simak di Sini, Lengkap Harga dan Link Pemesanan Tiket Konsernya
Setiap ruh sesungguhnya bersama pendampingnya yang berasal dari amalnya.
Begitupun ruh Nabi Muhammad SAW yang berada disisi pendamping yang maha tinggi.
Allah SWT berfirman “Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasulnya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu para nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, orang-orang soleh dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”(QS. An -Nisa:69).
Kebersamaan ini berlaku di alam dunia dialam barzah dan dihari pembalasan. Pada tiga alam ini, seseorang akan bersama dengan orang lain yang dicintainya.
Baca Juga: Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Lengkap dengan Jadwal, Lokasi dan Link Beli Tiket
Para sahabat Nabi Muhammad SAW berkata kepada nabi “Tidak seharusnya kami berpisah dengan engkau di dunia ini, jika engkau meninggal, engkau akan ditinggikan diatas kami, sehingga kami tidak bisa melihat engkau, maka kemudian Allah menurunkan ayat “Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasulnya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat Allah yaitu para nabi, para syiddiqin, orang-orang yang mati syahid, orang-orang yang soleh dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”(QS. An-Nisa:69).
Selain dari pada itu, dalam suatu riwayat Asyabi juga menuturkan “Ada seseorang dari kalangan ansor yang menemui Nabi Muhammad SAW seraya menangis. Beliau bertanya, mengapa engkau menangis, orang ansor itu menjawab, wahai Nabi Allah, Demi Allah tiada Illah selain dia, engkau lebih aku cintai dari pada cintaku kepada keluargaku dan hartaku. Demi Allah yang tiada illah selain dia, engkau benar-benar lebih aku cintai dari pada cintaku kepada diriku sendiri, ketika aku bersama isteriku aku ingat engkau, lalu diapun memberiku begini, namun aku ingin selalu melihat engkau. Tiba-tiba aku ingat, jika engkau meninggal dunia dan akupun meninggal, maka saat itulah akupun sadar bahwa sekali-kali tidak bisa berkumpul dengan engkau kecuali di dunia saja, engkau akan tinggalkan ditempat para Nabi, dan aku sadar bahwa sekiranya aku masuk surga maka aku akan berada di tempat yang lebih rendah dari tempat engkau” Nabi SAW tidak menanggapi perkataan orang angsor itu, hingga turun ayat yang menjelaskan kebersamaan orang yang dicintai pada surat Annisa ayat 69 di atas. ***


















