BANTENRAYA.COM – Eselon II atau sekelas kepala dinas di Kota Cilegon setiap bulannya menerima kurang lebih Rp38 juta Tambahan Penghasilan Pegawai atau TPP ASN.
Namun, dari sebanyak 37 kepala dinas ternyata baru hanya 3 orang yang menunaikan zakat profesi yang dibayarkan ke Baznas Kota Cilegon.
Tidak hanya itu saja, beberapa pegawai dan pejabat lainnya yang menerima belasan juta seperti eselon III juga tercatat hanya beberapa saja yang menunaikan zakatnya.
Baca Juga: Walikota Syafrudin Ajak Warga Makan Ikan untuk Mengentaskan Kemiskinan
Ada sebesar Rp1,7 miliar zakat profesi yang bisa diambil dari TPP ASN dengan total sebesar Rp68 miliar yang digelontorkan Pemkot Cilegon untuk periode Januari dan Februari 2023.
Namun, dalam catatan Baznas baru Kepala Dinas Komunikasi Informasi Sandi dan Statistik atau Diskominfo Kota Cilegon Didin S Maulana, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3AP2KB Kota Cilegon Agus Zulkarnain.
Selanjutnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan alias Bappedalitbang Kota Cilegon Wilastri Rahayu yang tercatat mempelopori pembayaran zakat untuk TPP ASN.
Baca Juga: 15 Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Musik Nasional 2023 Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Sementara sisanya masih sangat sedikit ASN yang membayarkan zakat profesi berupa TPP ASN kepada Baznas Kota Cilegon.
Kepala Baznas Kota Cilegon Taufik Ubaidilah menjelaskan, pihaknya hanya bisa mengetuk hatinya agar para ASN menunaikan zakat profesinya sebesar 2,5 persen dari nilai TPP yang diterima. Sebab, saat ini masih sedikit dan belum semuanya menunaikan zakatnya ke Baznas Kota Cilegon.
“Belum semua kami tidak bisa memaksa tapi mengetuk hatinya. Sebab, ada hak yang harus dikeluarkan untuk fakir miskin,” ujarnya.
Baca Juga: 13 Ucapan Selamat Hari Musik Nasional 2023, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Untuk zakat TPP ASN, papar Taufik, Didin S Maulana menjadi pelopor pertama, kemudian disusul Kepala Bagian Kesra Setda Kota Cilegon Rahmatullah dan kasubagnya, lalu ada Wilastri dan Agus Zulkarnain.
“Catatanya ada, tapi belum semuanya. Pak Dindin yang melapor dan menyusul beberapa diantaranya,” ujarnya.
Taufik menyampaikan, pihaknya menargetkan bisa mengumpulkan zakat pada 2023 sebesar Rp12 miliar. Hal itu naik hamper 2 kali lipat dari pengumpulan pada 2022 yang hanya sebesar Rp7 miliar.
“Zakat TPP ini menjadi salah satu potensi. Lalu ada juga bagaimana nantinya kami akan mulai juga ke industry untuk bisa memaksimalkannya, sehingga harapannya bisa mendekati target nantinya. Insya Allah,” pungkasnya. *