BANTENRAYA.COM – Seorang pria berinisial AA atau Andi Arsyad viral di media sosial setelah ketahuan mengaku sebagai pegawai Kereta Api Indonesia (KAI) dan menyebarkan cerita bohong tentang pekerjaannya sebagai masinis.
Andi terlibat dalam sebuah podcast horor (Lentera Malam), di mana ia berbagi kisah pengalamannya yang penuh dengan cerita ghaib saat bertugas.
Namun, beberapa netizen mulai mencurigai adanya beberapa kejanggalan dalam ceritanya.
Salah satu netizen dengan pengetahuan mendalam tentang dunia perkeretaapian mengungkap keanehan narasi yang disampaikan oleh Andi.
“Keanehan mas-mas ini, masinis pake R6 nya sarana, Divisi RMU, RMU tapi logo KAI nya induk, plat namanya 2 kata, batu bara start Manggarai, nanya dinasan ke PPKA, Rute Parahyangan lewat Purwokerto. Parahyangan cuma Bandung Jakarta, kejauhan lewat Purwokerto,” tulis netizen, mengungkap ketidaksesuaian detail yang disampaikan dalam podcast tersebut.
Keanehan-keanehan ini menimbulkan kecurigaan lebih lanjut, terutama dari komunitas penggemar kereta api yang dikenal sangat detail dan teliti.
Baca Juga: BRI Sabet 3 Penghargaan di TOP BUMN Awards 2024, Direktur Utama BRI Sunarso Jadi Best CEO
Tak lama setelah itu, kebohongan Andi Arsyad mulai terbongkar, dan ia pun menjadi bahan cibiran di media sosial.
Tak butuh waktu lama bagi pihak kepolisian untuk bertindak. Setelah kebohongan Andi viral, pria yang mengaku sebagai masinis ini akhirnya diciduk oleh pihak berwenang.
Video podcast yang memuat cerita horor palsu tersebut telah diturunkan oleh pemilik podcast.
Baca Juga: Jadwal Molor dan Aplikasi Gangguan, Pencaker Keluhkan Job Fair Banten 2024
Menurut berbagai sumber, tindakan yang dilakukan Andi Arsyad ini diduga sengaja dilakukan demi popularitas dan keuntungan finansial.
Namun, akibat kebohongannya yang terungkap, Andi justru berakhir dengan berurusan dengan hukum dan mendapat hujatan dari netizen.
Cuplikan video saat Andi muncul dalam podcast hingga saat ia ditangkap polisi dibagikan melalui akun Instagram @fakta.beriita pada Selasa, 8 Oktober 2024, membuat kasus ini semakin ramai dibicarakan publik.