BANTENRAYA.COM – Provinsi Banten berhasil menduduki kembali peringkat pertama angka pengangguran di tingkat nasional.
Berdasarkan data BPS untuk periode Agustus 2023 angka pengangguran melalui tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten mencapai 7,52 persen.
Meski angka pengangguran mengalami penurunan, akan tetapi tidak lantas membuat Banten lepas dari predikat sebagai ‘Jawara Pengangguran’.
Baca Juga: 10 Wilayah dengan Harapan Hidup Terendah di Pulau Jawa, Mayoritas di Provinsi Banten
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, jika melihat berdasarkan tingkat pendidikan, angka pengangguran terbanyak disumbang dari lulusan SMK.
Ia menyebut, lulusan SMK lebih banyak yang menganggur dibanding dengan lulusan jenjang pendidikan lainnya dikarenakan ketidaksesuaian antara keahlian yang dimiliki dengan kebutuhan perusahaan.
Selain itu, faktor jurusan juga menjadi penyebab dari ketidaksesuaian tersebut.
Baca Juga: Bagi Anda yang Akan Pergi Haji atau Umroh, Alat Pelindung Diri Ini Tak Boleh Ketinggalan
“SMK ini sedang kita petakan untuk bisa berbentuk menjadi vokasi-vokasi yang sesuai. Jadi ada beberapa yang perlu disesuaikan dari prespektif jurusannya,” ujarnya, Rabu 15 November 2023.
“Kita ingin sekolah kejuruan itu adalah untuk kecepatan mencapai pasar kerja, akan tetapi dalam praktiknya ada beberapa jurusan yang masih belum relevan dengan pasaran kerja yang ada,” katanya.
Al menjelaskan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya sedang menyusun strategi jangka pendek yang akan memaksimalkan balai pelatihan kerja bagi para lulusan SMK tersebut untuk diberikan pelatihan.
Sehingga nantinya diharapkan para pencari kerja bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Baca Juga: Fakta Menarik Jessica Azalia Sebagai Artis TikTok, Mulai dari Jago Dance Hingga Hobi Treveling
“Untuk jangka pendek ini, kita sebagai pemerintah akan memaksimalkan balai latihan kerja itu untuk memberikan pelatihan,” ungkapnya.
“Sehingga nanti mereka (pencari kerja-red) akan memeperoleh sertifikat keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Sekda Banten Virgojanti menambahkan, jika dibanding dengan saat masa pandemi, tingkat angka pengangguran di Banten justru telah menurun secara signifikan.
Baca Juga: Janda Muda di Kabupaten Lebak Terus Bertambah, Mayoritas Pengajuan Perceraian Usia Dibawah 30 Tahun
Oleh karena itu, ia meminta agar tidak hanya melihat dari satu sisi saja, melainkan membandingkan secara data by data.
“Kalau dibanding dengan pandemi lalu, berapa? Sampai diangka 10 persen lebih, dan sekarang berapa?,” tuturnya.
“Itu adalah upaya kita selama ini, di mana kita terus berupaya untuk menekan angka pengangguran di Banten,” tuturnya.
Baca Juga: 3 Modal Timnas Indonesia Untuk Menang Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Saya kira kita harus bisa menjadi orang yang bersyukurlah, tidak melihat hanya dari satu sisi saja,” pungkasnya.
Sekedar informasi, berdasarkan data dari BPS Banten, TPT tamatan SMK merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 11,91 persen.
Sementara untuk posisi kedua adalah tamatan SMA sebesar 10,87 persen, kemudian untuk Universitas sebesar 5,35 persen.
Diploma sebesar 8,31 persen, SMP sebesar 8,78 persen, dan SD kebawah sebesar 2,99 persen. (mg-rafi) ***