BANTENRAYA.COM – Isu Palestina belakangan ini sering kali mencuat sebagai akibat dari penyerangan dan genosida yang dilancarkan oleh Israel dengan kekejaman yang tak terhitung, merenggut nyawa ribuan warga.
Banyak pihak yang mendukung perjuangan Palestina, baik melalui protes lisan maupun aksi boikot terhadap produk-produk Israel.
Namun, selain mendukung, penting juga bagi mereka yang menggunakan media sosial untuk melawan propaganda yang sering mengaburkan isu Palestina dan Israel.
Baca Juga: Anies Baswedan Beri Ucapan Ultah Ganjar Pranowo dengan Bahasa Gaul Jawa Jogja, Ternyata ini Artinya
Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana semangka bisa menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina dalam perjuangan melawan penjajahan Israel? Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu Anda ketahui.
Mungkin bagi banyak orang di Indonesia atau di luar negeri, semangka hanyalah salah satu jenis buah seperti halnya buah-buahan lainnya yang tumbuh dan dijual di pasaran.
Namun, bagi warga Palestina, semangka bukan hanya sekadar buah, melainkan juga merupakan simbol penting yang merepresentasikan identitas nasional mereka, hubungan dengan tanah air, dan pahlawan-pahlawan mereka.
Tertarik untuk mengetahui bagaimana semangka menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina dalam menghadapi penjajahan Israel? Teruskan membaca artikel ini hingga selesai.
Seperti yang dilansir oleh Bantenraya.com dari situs Al Jazeera, berikut adalah penjelasan mengenai awal mula semangka menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina yang berjuang melawan penjajahan Israel:
Semangka tumbuh subur di seluruh tanah Palestina, mulai dari Jenin hingga Gaza. Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal baru.
Baca Juga: Profil Gembong R Sumedi, Tokoh Potensial dalam Pilgub Banten 2024 dari PKS
Semua bermula pada tahun 1967 ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Gaza serta merebut Yerusalem Timur, yang mana pada waktu itu mereka melarang pengibaran bendera Palestina di tempat umum.
Untuk mengatasi larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka karena ketika buah ini dibelah, warnanya mencerminkan warna-warna nasional pada bendera Palestina—merah, hitam, putih, dan hijau.
Akan tetapi, pada tahun 1993, Israel mencabut larangan tersebut seiring dengan perjanjian Perjanjian Oslo.
Baca Juga: Bikin Melongo, Segini Gaji Megawati Atlet Voli Timnas Indonesia di Red Spark Liga Voli Korea Selatan
Namun, baru-baru ini, Israel sekali lagi melarang penggunaan bendera Palestina di tempat umum.
Pada bulan Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, memerintahkan polisi untuk menyita bendera Palestina yang berkibar di tempat umum.
Tentu saja, tindakan ini memicu kemarahan dan ketidaksetujuan dari warga Palestina.
Baca Juga: PHRI Hubungkan Desa Wisata dengan Kawasan Wisata Anyer-Cinangka, Butuh Komitmen dan Kontinuitas
Pada bulan Juni, organisasi komunitas Arab-Israel, Zazim, memulai kampanye protes terhadap penangkapan dan penyitaan bendera Palestina.
Mereka menampilkan gambar semangka di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan pesan yang menyatakan, “Ini bukan bendera Palestina.”
“Jika Anda berusaha menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri,” ujar Amal Saad, seorang warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.
Baca Juga: Gempa 6,6 Magnitudo Guncang Kupang, Warga Terbangun Berhamburan
Saad mungkin tidak mengetahui niat sebenarnya dari tindakan Israel terkait ‘semangka’ ini. Namun, yang jelas, langkah-langkah yang diambil telah menciptakan dampak besar.
Demikianlah, semangka telah menjadi simbol yang kuat dalam perjuangan rakyat Palestina dalam melawan penjajahan Israel.***