BANTEN RAYA.COM – Nelayan di Kota Cilegon sudah tidak melaut selama 2,5 bulan akibat cuaca laut Selat Sunda yang buruk.
Terlebih saat puncak cuaca ekstrem terjadi di Desember, bukan saja tidak bisa mencari ikan. Untuk angkutan wisata mancing dan juga mengantar wisatawan dari Pantai Mabak ke Pulau Merak Kecil juga tidak bisa dilakukan.
Salah satu nelayan asal Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil Ibrahim menjelaskan, sudah berjalan 2,5 bulan angin barat melanda Selat Sunda, sehingga para nelayan susah melaut.
“Yah pak kita sudah berjalan hampir 2,5 bulan sudah susah melaut khususnya nelayan Cilegon, baratan mulai muncul bulan Oktober, Desember ini puncak cuaca ekstrem,” katanya, Rabu (5/12).
Ibrahim menyatakan, kondisi sulitnya mencari ikan sekarang berdampak terhadap perekonomian para nelayan. Untuk sekarang nelayan bekerja serabutan hanya untuk bisa membeli kebutuhan makan.
Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 Tingkat Kabupaten Pandeglang Ditarget Selesai Dua Hari
“Sementara belum ada bantuan dan perhatian dari semua pihak. Yah kita serabutan sedapatnya aja yang penting bisa makan aja dulu, apalagi kebutuhan anak sekolah sangat terasa,” jelasnya.
Ibrahim menegaskan, jika saat mencari ikan para nelayan bisa mendapatkan Rp300 sampai Rp500 per sekali melaut. Namun, untuk sekarang sangat susah.
“Kalau melaut itu bisa Rp300 sampai Rp500. Bisa juga ada orang menyewa kapal untuk mancing. Tapi sekarang tidak bisa lagi,” ungkapnya.
Hal sama disampaikan, Cecep nelayan asal Pantai Mabak, dirinya tidak bisa mendapatkan penghasilan karena gelombang besar selama 2 hari di Selat Sunda. Bahkan, dirinya terpaksa menaikan perahu ke darat agar tidak tenggalam disapu gelombang.
“Sudah dua hari kami biasanya menjadi angkutan laut wisata ke Pulau Merak Kecil. Ini sekarang tidak bisa karena gelombang tinggi,” ungkapnya.
Baca Juga: Dongkrak Pajak Daerah, Bapenda Lebak Launching Ruang Konsultasi dan Aplikasi Pajak
Cecep berharap, cuaca bisa kembali membaik. Sebab, jika tidak maka akan sulit mendapatkan penghasilan.
“Susah mencari uang kalau ombak tinggi. Jadi ini kami berharap segera mereda,” ucapnya. (***)

















