BANTENRAYA.COM – Adanya penambahan caleg perempuan yang diprediksi lolos ke parlemen DPRD Kota Cilegon menjadi angina segar untuk demokrasi.
Di mana, caleg perempuan tersebut diharapkan bersuara untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan pemberdayaan perempuan yang porsinya masih minim diperjuangkan.
Namun, duduk saja ternyata tidak cukup kuat bisa memudahkan perjuangan hak perempuan, untuk itu, caleg perempuan harus merebut kursi pimpinan alat kelengkapan DPRD atau AKD.
Pengamat Politik dari The Sultan Center Edi M Abduh menjelaskan, adanya 5 caleg perempuan yang berpotensi duduk di DPRD Kota Cilegon menjadi angin segar bagi keterwakilan kaum perempuan.
Baca Juga: Jelang PSU di 4 TPS, KPU Kota Serang Tekankan KPPS Tak Ulangi Keteledoran
Sehingga isu-isu dan kepentinga pembedayaan dan kesetaraan perempuan bisa lebih besar tersampaikan.
“12,5 persen itu (5 kursi) secara angka dari total 40 kursi dan mengalami kenaikan, artinya pemilih sudah memiliki kesadaran bicara keterwakilan dan eksistensi caleg perempuan. Semakin diakui oleh konstiuen, terbukti meski 1 kursi. Ini berdampak positif terutama dalam memperjuangkan pemberdayaan perempuan,” katanya, Senin 19 Februari 2024.
Edi menambahkan, partai yang berhasil mendudukan calon perempuan dinilai berhasil karena cukup potensial, terlebih yang terpilih sekarang secara latar belakang pendidikan dan keorganisasian cukup kompeten.
“Calon yang dipasang itu potensial yang memiliki kemampaun dan semuanya punya basic kompetensi,” ujarnya.
Baca Juga: 102 Lembaga Keagamaan Penerima Hibah dari Pemkot Cilegon Akan Diverifikasi Lapangan
Edi menegaskan, idealnya memang setiap daerah pemilihan atau dapil minimal ada 2 keterwakilan perempuan.
Artinya dari syarat 30 persen yang diharuskan untuk pencalegan agar partai tak dicoret ada 2 yang minimal bisa terpenuhi.
“Itu syarat berdasarkan pengajuan itu 30 persen dan itu jika tidak dipenuhi akan dibatalkan. Idelanya dari masing masing itu minimalnya ada 2 per dapil. Hanya lagi-lagi ini sudah bagus ada penambahan kursi dari perempuan,” tegasnya.
Selain keterwakilan, papar Edi, dalam hal memperjuangkan isu pemberdayaan perempuan, maka dari keterwakilan harus mendapatkan posisi yang strategis nantinya.
Baca Juga: Puasa Nisfu Syaban 2024 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal, Niat Puasa, Tata Cara Beserta Keutamaanya
“Harus ada pada posisi strategis misalnya ketua komisi atau ketua fraksi. Saya yakin jika melihat yang ini 5 orang ini punya potensi,” ucapnya.
Sebelumnya, 5 politisi perempuan berpeluang lolos ke parlemen atau DPRD Kota Cilegon pada Pileg 2024.
Di mana, para perempuan tersebut dominan dalam perolehan suara pada Pemilu 2024 kemarin yang berlangsung pada 14 Februari.
5 caleg perempuan tersebut yakni dari Dapil 1 Purwakarta-Jombang ada Qoidatul Sitta dari PKS dengan perolehan suara sebesar 3.313 suara.
Baca Juga: Penggunaan Alat Kontrasepsi Ini Tak Diminati Pasutri di Kabupaten Pandeglang
Sitta sendiri merupakan politikus yang sudah berpengalaman karena sebelumnya pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Cilegon 2 periode terakhir.
Selanjutnya di Dapil II Cibeber-Cilegon ada Abadiah dari Golkar yang memperoleh suara sebanyak 3.095.
Abadiah merupakan mantan kepala dinas di Pemerintahan Kota Cilegon yang kini terjun ke politik untuk pertama kalinya dan berpeluang dilantik.
Di Dapil III Citangkil-Ciwandan ada Nurrotul Uyun dari PKS dengan 2.620 suara dan Novia Achirian dari Nasdem dengan perolehan 1.571.
Baca Juga: Kejari Pandeglang Terima SPDP Kasus Pembunuhan Pemilik Toko Sembako di Mekarjaya
Untuk Uyun, dirinya sudah sangat piawai dalam dunia politik dan sekarang masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon.
Dapil IV ada nama Ruaniyah dari Nasdem dengan suara yang diperoleh sebanyak 4.138 suara.
Ruaniyah merupakan politikus perempuan dan sekaligus menjadi Bendahara DPC Partai Nasdem Kota Cilegon.
Ruaniyah menyatakan, pertama tentu saja menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan kepada dirinya.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada anak-anak, menantu, orang tua, keluarga, teman-teman tim dan relawan Partai Nasdem serta seluruh pendukung yang sudah ikhlas mendukung dan membantu dalam pemilu 2024 ini,” katanya.
Kedepannya, papar Ruaniyah, ada beberapa hal yang akan diperjuangkan, pertama sebagai perwakilan terutama dari perempuan, soal isu kesetaraan gender, hak-hak perempuan, Fasilitas pendidikan dan kesehatan.
“Tentunya juga ada soal pengangguran akan terus mendorong pemerintah cilegon bisa mengurai dan menyelesaikannya,” ucapnya.
Tidak kalah penting, ujar Ruaniyah, adalah sektor infrastruktur yang harus terus ditingkatkan terutama infrastruktur lingkungan.
Baca Juga: KPU Kota Cilegon Pastikan Tidak Ada PSU, Jadwal Rekapitulasi Serentak Digelar Besok
“Misalnya jalan, drainase, masalah banjir dan kekeringan yang akhir-akhir ini dirasakan masyarakat harus semakin membaik,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun membenarkan jika dirinya berpeluang terpilih kembali dalam Pemilu 2024.
“Alhamdulilah,” singkatnya kepada Banten Raya lewat pesan WhatsApp saat dikonfirmasi keterpilihannya.
Politikus PKS yang sekarang masih menjadi Anggota DPRD Kota CIlegon 2 periode Qoidatul Sitta menjelaskan, keterpilihannya tersebut merupakan periode ke 3 di DPRD Kota Cilegon. Untuk sekarang, pihaknya akan menyelesaikan berbagai program yang sedang berjalan.
Baca Juga: Promosi Judi Online, Selebgram asal Kabupaten Serang Dituntut 2 Tahun
“Tinggal melaksanakan program yang sudah berjalan saja. Nanti periode ke 3 di lanjutkan lagi,” ungkapnya.
Sitta sendiri mengungkapkan, akan memperjuangkan isu yang sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk sekarang, masih berkutat dengan isu stunting, pelecehan seksual, perceraian dan tidak kalah penting isu pengangguran.
“Tidak kalah penting isu pengguran. Kita lihat saja nanti perkembangan seperti apa, sehingga isunya sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Kepala Divisi Teknis dan Pencalonan KPU Kota Cilegon Urip Haryantoni menyatakan, jika perolehan kursi nantinya akan tetap menunggu hasil rekapitulasi berjenjang yang dilakukan KPU Kota Cilegon.
“Semua akan tetap hasilnya dilakukan rekapitulasi secara berjenjang,” pungkasnya. ***

















