BANTENRAYA.COM – Kondisi Gedung Madrasah Diniyah atau MD dan Madrasah Tsanawiayah atau MTs Yayasan Ashabul Maimanah, sangat memprihatinkan.
Kegiatan belajar mengajar atau KBM siswa MD dan MTs Yayasan Ashabul Maimanah sering terganggu saat hujan, karena bocor.
Baca Juga: Kylie Jenner Mengumumkan Telah Melahirkan, Siapa Nama Anaknya?
Selain itu, plavon madrasah yang berada di Kampung Kepuh RT.02/01, Desa Lebak Kepuh, Kecamatan Lebakwang, Kabupaten Serang ini juga hancur dan rawan jatuh menimpa siswa.
Ketua Yayasan Ashabul Maimanah Ustad Munjidi mengatakan, gedung sekolahnya dibangun pada tahun 2000 silam.
Sejak dibangun, kata Ustad Munjidi, sekolahnya tidak pernah dilakukan rehab, karena kondisi keuangan.
Baca Juga: Lirik Lagu Teruskanlah dari Agnes Monica, Berkisah Tentang Rasa Cinta yang Sudah Tak Dianggap Lagi
“(Bantuan) Pernah pertama berdiri, tapi (sekarang) belum pernah mengajukan (untuk perbaikan),” kata dia.
Ustad Munjidi mengatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswanya sering terganggu, terutama saat musim hujan karena bocor.
Selain itu, kata dia, plavonnya yang hancur terkena air hujan juga rawan jatuh menimpa siswa.
Baca Juga: Sarita Abdul Mukti Ingat Momen Minta Cerai, Faisal Haris Reaksinya Mengejutkan
“Iya terganggu saat hujan banjir saja pada bocor,” ungkapnya.
Ustad Munjidi menjelaskan, jumlah siswa di sekolahnya saat ini sebanyak 65 orang kelas 1 sampai kelas 3.
Dari jumlah itu, lanjut Ustad Munjidi, sebanyak 56 siswa MD, dan sisanya siswa MTs.
“65 (siswa), kelas 1 sampai kelas 3. Jenjang Madrasah Diniyah,dan Madrasah Tsanawiyah. Madrasah Diniyah jumlah muridnya 56 siswa,” tegasnya.
Ustad Munjidi berharap ada perhatian berupa bantuan dari pemerintah untuk perbaikan.
Karena, menurut dia, siswa butuh suasana yang nyaman dan aman untuk belajar.
Baca Juga: Jadi Sarang Ular, Rumah Baim Wong Dicek Oleh Panji Petualang
“Semoga ada perhatian dari pemerintah kabupaten untuk rehab,” harapnya.***


















