BANTEN RAYA – Jauh sebelum menjadi Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya memiliki pengalaman gemilang dalam membela negara. Dimana pria kelahiran Jakarta itu pernah aktif menjadi pasukan Infanteri atau yang dijuluki Pasukan Hantu Rimba.
Setelah lulus dari Institut Pemerintahan Dalama Negeri (IPDN) pada tahun 1992 ia memulai perjalanan karier dengan mengikuti Akademi Militer (Akmil) dan berhasil menjadi pasukan Infanteri selama dua tahun.
“Pada tahun 1992 saya ikut Akmil, saya ditugaskan di Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara. Saya sering menjaga kondusifitas khususnya di daerah perkebunan kelapa sawit,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/5).
Pada saat bertugas, ia mengaku sering berlatih keras untuk meningkatkan kekuatan masa otot sebagai pasukan loreng yang menjaga kedaulatan negara.
Baca Juga: Pemkot Serang Bakal Bongkar Bangunan Penyebab Banjir di Sumber Maja
“Dulu latihan push up dan latihan fisik sudah menjadi makanan sehari-hari, beruntung saya ditugaskan di Kota Pematangsiantar. Banyak teman saya yang ditugaskan di Aceh dan Timor Timur yang saat ini menjadi negara Timur Leste,” ungkapnya.
Pria yang suka makan rujak itu mengaku bangga pernah memakai baju loreng milik TNI Angkatan Darat (AD) meski hanya selama dua tahun sehingga menjadi pengalaman yang tidak dapat dilupakan.
“Pada saat saya aktif di dunia militer, saya digaji hanya Rp200 ribu per bulan, tapi nilai segitu cukup besar. Saya menikmati perjalanan dengan sangat berkesan dan mungkin tidak bisa terulang kembali,” tuturnya.
Mantan Camat Mancak itu menceritakan, setelah aktif di dunia militer selama dua tahun ia memulai perjalanan baru dan mendapatkan tugas untuk bekerja di Banten.
“Dulu Provinsinya Jawa Barat, pada tahun 1994 saya ditugaskan menjadi staff kelurahan Unyur. Sayangnya untuk gaji hanya Rp80 ribu per bulan, Rp50 ribu buat biaya kos dan sisanya untuk biaya hidup sehari-hari,” katanya. (***)


















