Lulusan STISIP Setia Budhi Rangkasbitung Harus Memiliki Semangat Perubahan

BANTENRAYA.COM - STISIP Setia Budhi Rangkasbitung gelar wisuda angkatan XIV di Hotel Horinson Ultima Ratu, Selasa (8/3). Prosesi pelepasan para wisudawan dan wisudawati tersebut berjalan dengan lancar dan khidmat

Ketua STISIP Setia Budhi Rangkasbitung Dr. Harits Hijrah Wicaksana mengatakan, lulusan STISIP Setia Budhi harus memiliki semangat perubahan, seperti yang tertuang dalam moto sekolah tinggi yakni 'Spirit of Change'.

Ia berpesan kepada seluruh wisudawan bahwa saat menyandang gelar sarjana, tanggung jawab besar tidak hanya kepada diri sendiri, melainkan juga tanggung jawab kepada keluarga, masyarakat, serta agama.

Baca Juga: Foto-foto Penyelundupan 23 Kg Sabu yang Digagalkan Polres Pandeglang, Gunakan Jakur Laut dengan Perahu Cadik

Baca Juga: Puluhan Perempuan Lakukan Aksi Telanjang Dada di Hari Perempuan Sedunia, Minta Putin Hentikan Invasi Ukraina

"Spirit of Change merupakan moto STISIP Setia Budhi, yang mana semangat perubahan tersebut didengungkan agar demi tercapainya tatanan masyarakat yang lebih baik, lebih bermoral, dan lebih siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi secara keseluruhan dalam masyarakat," kata Harits kepada Banten Raya, Selasa (8/3).

Ia mengatakan, tantangan tersebut harus dihadapi dengan rasa optimis. Tentu sikap optimisme menuntut mahasiswa untuk adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan zaman yang demikian cepatnya.

"Sebagai mahasiswa STISIP Setia Budhi menyerah bukan lah pilihan untuk menyelesaikan masalah. Melainkan dengan adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan ini bersama-sama, maka cahaya ke bahagiaan akan terasa nampak dan rasakan," tuturnya.

Baca Juga: Intip! 3 Novelis Wanita Indonesia yang Produktif dalam Berkarya

Baca Juga: April, PTM Siswa di Banten Sudah Bisa 100 Persen

Sementara, Wakil Gubernur Provinsi Banten Andika Hazrumy mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan studi di STISIP Setia Budhi Rangkasbitung.

Ia menjelaskan, bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada terhadap capaian pembangunan daerah salah satunya indeks pembangunan manusia. Indeks pembangunan manusia saat ini tengah mengalami perlambatan pertumbuhan.

"Sinergi kerja-kerja kolaboratif seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan, khususnya program kemitraan pemerintah daerah, perguruan tinggi dan industri ataupun triple helix untuk mengembangkan berbagai macam program padat karya, serta sosial inovation yang dapat berkonstribusi terhadap capaian indikator makro Provinsi Banten," ucapnya.***