SERANG, BANTEN RAYA-Dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pengajar di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan dosen di luar Untirta, Lembaga Pengembangan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Untirta menggelar Workshop Applied Approach (AA).
Kepada Banten Raya Ketua LP3M Ali Alhamidi menyampaikan, kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh LP3M. Workshop ini diikuti oleh dosen sebelum memiliki golongan sebagai Asisten Ahli. “Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari sejak Senin sampai dengan Jumat, yang diikuti oleh 60 dosen yang terdiri dari 40 dosen internal Untirta dan sisanya berasal dari STKIP Lebak,” kata Ali.
BACAJUGA:
Ia menjelaskan, dosen memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan kompetensi, yaitu dengan cara mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti), kemudian satu tahun kemudian dosen tersebut mengikuti Program Applied Approach (AA).”Dengan dosen memiliki kedua program ini maka bisa meningkatkan pembelajaran bagi mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Untirta Fatah Sulaiman dalam materinya menyampaikan bahwa Untirta merupakan perguruan tinggi negeri yang memiliki nilai tertinggi tingkat nasional dalam sistem pembelajaran daring.”Kegiatan belajar mengajar daring yang dilaksanakan oleh Untirta sudah lebih dari seribu peserta. Angka tersebut termasu tertinggi secara nasional,” kata Rektor Untirta.
Tentunya hal tersebut, lanjut Rektor, merupakan bagian dari kebijakan pimpinan dan arahan dari pemerintah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar daring selama pandemi Covid-19. Adapun dalam bidang penelitian, Untirta juga beradaptasi dengan kebijakan nasional khususnya dalam hal penelitian terkait dengan pandemi Covid-19.”Untirta diharapkan memiliki pusat studi terapan untuk menciptakan hasil penelitian unggulan bagi Untirta yang bermanfaat bagi Banten khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Untirta juga memberikan apresiasi kepada panitia dan peserta Workshop AA, karena program ini tentunya salah satu upaya Untirta untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam hal ini dosen agar bisa melakukan mengajaran secara berkualitas.
“Sehingga mampu menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berdaya saing di tingkat Asean,” harapnya. (satibi)
