Oleh. Eko Supriatno*
Kisah para ‘guru’ itu seharusnya sarat dengan sinergi nilai, inspirasi, motivasi, transformasi, aktualisasi, dan spiritualisasi.
Tapi lain kisah di Pandeglang, Oknum Guru di Pandeglang Joget, Rangkul dan Sawer Biduan di Acara HUT PGRI ke-77. Vidio oknum guru di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten berjoget dan nyawer biduan viral di media sosial. Vidio berdurasi 2 menit lebih itu memancing reaksi warga. Tak sedikit pula pihak yang menyayangkan kelakuan oknum guru itu.
Dari vidio yang dilihat, terlihat seorang pria berseragam PGRI sedang asyik berjoget dan nyawer uang pecahan 50 ribu pada dua biduan. Sesekali pria tersebut juga merangkul biduan yang terlihat seperti anak di bawah umur. Peristiwa tersebut terjadi saat perayaan HUT PGRI ke-77 di alun-alun Pandeglang pada 27 November 2022.
Sementara ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pandeglang Yuskiah mengklaim tidak ada unsur apapun dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan bagian dari euforia perayaan HUT PGRI. "Itu enggak ada unsur apa-apa. Hanya mungkin perayaan HUT. Kemudian juga sebagai melampiaskan kebahagiaan, tidak ada unsur apa-apa," ujarnya. Ia mengatakan, uang yang disawerkan oleh ketua koperasi tersebut merupakan uang pribadinya. Menurutnya, saweran uang itu merupakan bagian dari berbagi rezeki kepada guru. "Karena kami anggota koperasi beliau memberikan ke nasabah koperasi yang diberikan guru-guru. Bukan dari apa-apa, itu dari uang pribadi," tutupnya.
Baca Juga: Segera Dibuka! Rekrutmen Bersama BUMN Batch 2: Ada 30 BUMN Buka Lowongan Kerja Serentak
Dalam acara tersebut, penonton diajak berjoget. Pesertanya ya penonton yang ada di alun-alun Pandeglang. ’’Mirisnya’’, banyak ibu-ibu guru ikut joget, berani menahan malu, atau bahkan mungkin sudah tidak punya lagi rasa malu.
Hanya demi uang ratusan ribu rupiah, mereka ’’mengeksploitasi’’ diri, berjoget sebegitu heboh dengan kostum PGRI yang ’’hilang marwahnya”.
Tidakkah mereka menyadari itu disaksikan oleh jutaan pasang mata di seluruh pelosok Banten?
Banyak diantara pejoget baik yang ada di tribun penonton ataupun yang ikut maju ke panggung pentas adalah ”elit guru”. Dengan kostum PGRI-nya yang ’’nyentrik’’, mereka tidak sungkan dan tanpa malu berjoget menggerakkan seluruh anggota tubuh.
Ironisnya lagi, organisasi kependidikan dan keagamaan seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi), Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGM Indonesia), MUI dan ormas yang selama ini kritis terhadap hal-hal yang berbau ”krisis moral dan keteladanan kolektif” kok ”tiarap” semua.
Bahkan membiarkan ‘hal’ yang seperti ini berlangsung terus tanpa reaksi sesuai kaidah-kaidah agama dan budaya Pandeglang yang adiluhung.
Mungkin inilah masa-masa Banten telah melahirkan generasi baru, yaitu ‘generasi joget’.
Baca Juga: Tidak Tayang Hari Ini, Intip Kembali Kata-Kata Bijak dari Sinetron Preman Pensiun di Sini
Artikel Terkait
Siapa Tahu Dapat Rejeki...Rayakan Ulang Tahun, Putra Kedua Raffi Ahmad Kembali Bagikan Emas
7 Tim Pastikan Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022, Belanda vs Amerika dan Inggris vs Senegal
Info Klasemen Grup A, B dan C Piala Dunia 2022
Laga Hidup Mati, Argentina Wajib Menang Atas Polandia
Tidak Tayang Hari Ini, Intip Kembali Kata-Kata Bijak dari Sinetron Preman Pensiun di Sini
WADUH! Ada Apa Sampai Komandan Agus Preman Pensiun 7 Datangi Pabrik Kicimpring Sendirian, Ngajak Duel Cecep?