• Sabtu, 30 September 2023

Gong Xi Fa Cai, Perayaan Imlek Ternyata Dirayakan Hingga 15 Hari Sampai Cap Go Meh

- Kamis, 12 Januari 2023 | 09:45 WIB
Salah satu tradisi saat imlek (Pexels/Rodnaeproduction)
Salah satu tradisi saat imlek (Pexels/Rodnaeproduction)

BANTENRAYA.COM – Perayaan Imlek merupakan perayaan pergantian tahun baru dalam kalender Cina.

Selain identik dengan ungkapan Gong Xi Fa Cai sesama warga Tionghoa, masyarakat Tionghoa biasanya melakukan perayaan Panjang hingga 15 hari.

Yakni mulai dari malam pergantian tahun atau dikenal dengan Chuxi hingga nanti sampai 15 hari dalam perayaan Cap Go Meh.

Baca Juga: Hilang 5 Bulan, Dipecat dari PO Haryanto, Rian Mahendra Muncul Lagi dengan Pekerjaan Baru

Berbagai rangkaian perayaan dilakukan mulai dari menyalakan kembang api atau petasan sebagai bentuk pengusiran roh jahat. 

Kesialan, hingga festival lampion selama 15 hari nanti, membakar dupa atau beribadah di kelenteng, hingga nantinya akan ada arak-arakan tarian barongsai.

Di Indonesia menjadi salah satu juga yang memiliki kemeriahan Imlek, terutama di Kampung Pecinan atau lokasi dimana menjadi kampung cukup banyak warga Tionghoa disana, perayaan Imlek akan sangat meriah.

Baca Juga: Tarif dan Jadwal Keberangkatan PO Harapan Jaya dari Terminal Poris Plawad Tangerang ke Berbagai Kota

Untuk Imlek tahun ini 2023, akan jatuh pada 22 Januari 2023, artinya akan ada perayaan hingga sampai 5 Februari mendatang.

Dikutip BantenRaya.Com dari berbagai sumber pada Kamis 12 Januari 2023, Imlek atau tahun baru Cina biasanya akan dimulai sepekan sebelumnya dengan pemanjatan doa.

Rangkaian pertama itu biasa dikenal dikalangan masyarakat Tionghoa atau aliran kepercayaan Konghucu sebagai hari persaudaraan.

Baca Juga: Resesi Nyata! Gelombang PHK Besar-Besaran Melanda Banten, Perusahaan Raksasa Ini Juga Kibarkan Bendera Putih

Dimana masyarakat aliran kepercayaan Konghucu melakukan sembahyang untuk salah satu dewa yang dipercayai membawa keberuntungan dan keberkahan dalam rezeki.

Berbagai persembahan diberikan untuk Dewa yang dikenal dengan nama Dewa Dapur Zao Jun, mulai dari kua khas Tionghoa Kue Keranjang, serta berbagai menu sesajen lainnya.

Perayaan kedua yakni menjelang malam pergantian tahun, masyarakat aliran kepercayaan Konghucu melakukan sembahyang wajib yang dikenal dengan Zhu Xi atau doa menjelang akhir tahun.

Baca Juga: Apa itu Chikbul atau Chiki Ngebul yang Membuat Puluhan Anak Keracunan Hingga Kemenkes Keluarkan Ini

Dimana warga Konghucu beribadah di depan altar para leluluh sebagai bentuk kebaktian kepada para leluluhnya.

Selanjutnya, rangkaian ketiga masyarakat aliran kepercayaan Konghucu melakukan sembahyang di pagi hari saat tahun baru Imlek, dimana doa dikhususkan kepada Tuhan.

Rangkaian keempat, setelah sembahyang kepada Tuhan, masyarakat Tionghoa berkunjung kepada saudara yang lebih tua untuk memohon doa restu agar bisa menjalani keberkahan dan hidup dengan kemakmuran.

Baca Juga: Malaysia Terbuka 2023, Main Bagus, Indonesia Loloskan Pebulutangkis ke Babak 16 besar

Bisanya rangkaian berkunjung atau dalam masyarakat Islam dikenal Silaturahmi tersebut dilakukan selama 2 pekan hingga 15 hari kedepan saat Imlek.

Rangkaian puncak kelima yakni dengan Kembali ditutup dengan sembahyang kepada dewa tertinggi di aliran kepercayaan warga Konghucu yakni Tian, Jing Tian Gong.

Ibadah ini dilakukan di depan pintu rumah, menghadapkan diri atas langit lepas dan juga dilengkapi dengan altar yang sudah terdapat sesaji di dalamnya. ***


Editor: Wisnu A Mahendra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X