Jaga Ketahanan Ekonomi Domestik Hadapi Perlambatan Ekonomi Global

- Rabu, 21 Desember 2022 | 18:58 WIB
Ilustrasi ekonomi. Salah satu cara untuk menjaga ketahanan ekonomi domestik diperlukan untuk menghadapi tekanan perlambatan ekonomi global. (equitablegrowth.org)
Ilustrasi ekonomi. Salah satu cara untuk menjaga ketahanan ekonomi domestik diperlukan untuk menghadapi tekanan perlambatan ekonomi global. (equitablegrowth.org)

BANTENRAYA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tantangan ekonomi Indonesia masih terus datang silih berganti.

Sejumlah lembaga internasional pun mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketum Golkar itu menyebut Bank Pembangunan Asia atau ADB yang semula memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,4 persen dan memangkasnya menjadi 5 persen.

Baca Juga: Agus CS Rekrut Tim Baru untuk Jaga Parkiran hingga Tagih Iuran Kaki Lima

Ada pula Bank Dunia (World Bank) serta OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 di bawah 5 persen.

Hal itu sejalan dengan prospek perlambatan ekonomi global.

"Kemudian OECD dari 5,3 persen menjadi 4,7 persen dan IMF dari 5,3 persen menjadi 5 persen. Tapi semua koreksi masih di angka 4,7 sampai 5 persen," kata Airlangga.

Baca Juga: TAMAT! Kupu-Kupu Malam Episode 7: Masa Lalu Laura Terungkap, ini yang Dilakukan Raffi

Peneliti Indef (Institute for Development of Economics and Finance) Andry Satrio Nugroho mengungkapkan Indonesia punya pekerjaan rumah besar ke depan ketika ekonomi dunia dihadapkan pada ketidakpastian yakni menjaga daya beli masyarakat dan konsumsi domestik.

"PR-nya adalah bagaimana menjaga daya beli masyarakat," terangnya.

Menurut Andry, pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada daya beli masyarakat.

Baca Juga: PALING BARU! 25 Link Twibbon Hari Ibu 2022, Desain Memesonakan, Menarik Hari dan Menawan, Unduh Gratis di Sini

Artinya ketika daya beli masyarakat terjaga, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih berpeluang besar mampu menghadapi dampak pelambatan ekonomi global.

"Sebetulnya kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup sederhana, bagaimana daya beli masyarakat terjaga," katanya.

"Mereka bisa konsumsi tanpa terganggu, mereka bisa usaha tanpa terganggu oleh ketidakpastian pasokan bahan baku atau regulasi yang ada. Mungkin akan terdampak tapi dampaknya tidak terlalu besar," tegasnya.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Demo Tolak UU Cipta Kerja Warnai Aksi Bakar Ban

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:13 WIB

Terpopuler

X