Indonesia Minim Risiko Resesi Ekonomi Bisa Dipakai 'Jualan' Tarik Investor Masuk

- Kamis, 1 Desember 2022 | 18:28 WIB
Ilustrasi investor. Indonesia memiliki daya tarik bagi investor lantaran menjadi negara yang minim risiko terkena resesi ekonomi. (Pexels/alphatradezone)
Ilustrasi investor. Indonesia memiliki daya tarik bagi investor lantaran menjadi negara yang minim risiko terkena resesi ekonomi. (Pexels/alphatradezone)

BANETNRAYA.COM - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan Indonesia sebenarnya bisa memanfaatkan kondisi ketahanan Ekonomi dalam negeri untuk menarik hati para investor.

"Memang banyak keluhan investor bukan di nasional, tapi pada saat urus izin di daerah," ujarnya.

"Sebetulnya kalau memikat hati investor atau membuat mereka tertarik untuk tetap menginvestasikan dana di Indonesia. Ya kita harus 'agak pandai' bagaimana menjadikan aspek minimnya risiko resesi untuk Indonesia menjadi jualan," terangnya.

Baca Juga: Ini Cara Membuat Spotify Wrapped 2022 untuk Instagram dan WhatsApp yang Kece dan Kekinian

Berbagai indikator makro menunjukkan ketahanan kondisi Ekonomi Indonesia, bahkan lembaga internasional juga memprediksi perekomonian Indonesia masih mampu tumbuh di tahun depan dengan tingkat inflasi yang masih dalam level moderat.

Padahal banyak negara besar yang menggalami gejolak Ekonomi, seperti Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.

"Itu diolah saja menjadi bahasa positif untuk menggaet investor. Karena kalau mereka tunggu Eropa pulih mungkin situasinya akan sangat bergantung dari Rusia-Ukraina. Dan mungkin agak lama," tegasnya.

Baca Juga: Kapan Reborn Rich Episode 7 dan 8 Tayang di Viu? Ini Jadwal Tayang, Jam Mulai dan Sinopsis

Selain itu, Indonesia juga patut bisa memanfaatkan kondisi geopolitik untuk menggaet investor asing.

Eko menyebut beberapa negara yang relatif dominan berinvestasi di China tengah mencari tujuan investasi baru untuk memitigasi kecenderungan investasi pada China.

"Beberapa negara investor merasa khawatir dengan besarnya ketergantungan terhadap China dalam konteks investasi," katanya.

Baca Juga: Sweater 3 Desember Sedang Viral di TikTok! Ternyata ini Arti dan Penjelasannya

"Ada beberapa langkah politik China, baru-baru ini, yang agak relatif berseberangan dengan apa yang dimaui global," terangnya.

Ia mencontohkan Korea Selatan sebagai negara investor yang khawatir dengan keberlanjutan investasi di China.

"Ini menjadi masalah bagi investor Korsel ketika harus mengekspor ke Amerika. Karena mereka buat pabriknya di China," tuturnya.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Demo Tolak UU Cipta Kerja Warnai Aksi Bakar Ban

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:13 WIB
X