Selain itu, bisa juga Golkar kemudian mengubah strategi dengan hanya mencalonkan RK sebagai cawapres tanpa Airlangga menjadi capresnya.
Strategi itu kemungkinan akan dijalankan, jika ternyata lebih menarik minat partai-partai lain untuk secara solid berkoalisi dengan Golkar dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: 15 Quotes Tuk Menyambut Awal Bulan Desember, Asupan Semangat Hadapi Akhir Tahun
"RK akan menjadi kunci bagi Golkar untuk menjadi berpengaruh dalam koalisi karena RK menjadi kader Golkar, seperti halnya Jokowi dulu menjadi petugas partai bagi PDIP," tandasnya.
RK juga bisa diposisikan sebagai investasi politik jangka panjang. Golkar bisa menempatkan RK sebagai Cagub DKI Jakarta dan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Sedangkan Airlangga tetap menjadi kandidat dalam pilpres.
"Jika ini dilakukan Golkar, maka artinya Golkar melakukan investasi politik jangka panjang karena jika RK menang di Jakarta, maka Golkar akan memegang area politik strategis dan dalam lima tahun ke depan, RK pun bisa menjadi pemimpin masa depan Golkar dan capres," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Dukungan untuk Golkar Turun, Mesin Partai Masih Setengah Hati Dukung Pencapresan Airlangga
Elektabilitas Golkar Turun, Sikap di KIB hingga Omnibus Law Ditenggarai Jadi Biang Kerok
Trend Setter Survei LSI Denny JA dan Elektabilitas Mentereng Jadi Modal Golkar untuk Pencalonan Airlangga
Dianggap Belum Perlu, Fraksi Partai Golkar DPRD Banten Tolak Raperda Usul Gubernur Soal Perampingan OPD
Kerahkan Kekuatan Darat dan Udara, Golkar Sasar Pemilih Muda Hadapi Pemilu 2024
Menangi Pemilu 2024, Golkar Terapkan Strategi Tarik Pemilih Muda
Golkar Bangun Koalisi Solid Jelang Pemilu 2024, Pengamat Ungkap Dampaknya Bagi Pemerintahan ke Depan
Punya Persambungan Kuat, Golkar Disarankan Gaet Ridwan Kamil untuk Dongrak Dukungan ke Partai