Fakta Menarik Pasukan Kang Mus Salam Olahraga Orang Suruhan Bang Edi di Preman Pensiun 7 Nomor Tiga Empat Unik

BANTENRAYA.COM – Sederet fakta menarik waktu pasukan kang Mus melawan orang suruhan bang Edi di Preman Pensiun 7.

Dalam Preman Pensiun 7 fakta menarik terjadi pada pasukan kang Mus yang dialami Cecep dan kawan-kawan saat melawan orang suruhan bang Edi pada rentan episode 20A sampai 20B.

Penasaran dengan fakta menarik pasukan kang Mus melawan orang suruhan bang Edi? Bagi kamu penggemar Preman Pensiun 7 bisa simak artikel berikut.

Baca Juga: Wisata Jeep Merapi Sleman Yogyakarta, Nikmati Keindahan Tebing Batu Alien Hingga Galeri Omahku Memoriku

Sebanyak empat orang yang disewa sama bang Edi untuk menghancurkan para backing di pasar, jalan dan di terminal yang dianggap menjadi tameng bagi perkerja di sana.

Setelah lama mencari keberadaan para backing, akhirnya para orang suruhan bang Edi malah ditantang balik sama Cecep, Ujang, Murad dan Iwan.

Empat lawan empat, pas digambarkan bagi kedua kubu yang akan bergelut menuntaskan permasalahan perebutan wilayah.

Baca Juga: Waduh! Meyden Beli Oreo BLACKPINK Tapi Kok Malah Dapet Photo Card Gini…

Kedatangan Cecep dan kawan-kawan ke markas besar musuh langsung disambut mereka yang telah siap sedia.

Disinilah sederet fakta menarik terjadi diantara kedua kubu itu yang tengah memanas amarahnya.

1. Postur Badan dan Jumlah.
Yang rutin mengikuti perjalanan Preman Pensiun 7 tentu sudah tahu bahwa pasukan kang Mus yang sekarang langsung dibawah komando ayahnya neng Safira itu berjumlah empat orang yang terdiri Cecep, Ujang, Murad dan Iwan.

Baca Juga: Cupcake untuk Rain Season 2 Berapa Episode? Simak Informasi dan Link Nonton Seriesnya

Sangat cocok dengan orang suruhan bang Edi. Mereka disewa sama bosnya Agus dan Yayat itu memiliki jumlah personel yang sama dengan pasukan kang Mus yaitu empat orang.

Sedangkan postur badan diantara kedua kubu memiliki persamaan yaitu sama-sama besar.

2. Kemampuan Beladiri
Bukan main, pasukan kang Mus tentu sudah tidak bisa diragukan lagi soal beladiri. Mereka dalam sinetron sudah tergambar jelas berpengalaman mengatasi musu-musuh yang menjadi lawannya.

Dari Ujang seperti gaya kungfunya, Iwan dengan tinju yang dimilikinya sedangkan kang Murad dan Cecep mengandalkan pukulan dan tendangan kerasnya.

Hal senada juga dimiliki orang suruhan bang Edi. Di mana keempatnya mempunyai beladiri yang tidak bisa dipandang sebelah mata

Lihat waktu Iwan sempat kewalahan duel satu lawan satu, petinju itu sempat dibantu sama kang Murad dengan cara mempiting lawannya dari belakang sehingga membuat Iwan mudah untuk menghabisinya dari depan

3. Salam Olahraga terganggu Telepon.
Inilah fakta menarik yang membuat penonton setia Preman Pensiun 7 ketawa, sebab waktu Cecep dan kawan-kawan hendak salam olahraga kedua kubu malah diganggu dengan telepon.

Setelah berdebat cukup alot antara dua kubu, akhirnya Ujang sebagai teman Cecep mengumandangkan salam olahraga yang dibarengi teriakan kedua belah pihak.

Namun salah seorang kubu bang Edi mengangkat telepon dari bos besar yakni bang Edi sendiri sehingga ketika akan bertarung dihentikan sejenak.

Setelah selesai mengangkat telepon dari bang Edi, Ujang mengumandangkan salamolahraga kembali tetapi malah ada telapon masuk dari ponsel Cecep yang tidak lain adalah Irin sehingga pertarungan yang akan berjalan dihentikan kembali.

4. Gaya Bertarung Kang Murad.
Paman dari Taslim yakni kang Murad memiliki gaya bertarung yang terbilang cukup unik sehingga masuk kedalam daftar fakta menarik.

Sebab pria tua itu nampak begitu kuat ketika dihantam pukulan yang cukup banyak sama musuhnya namun anehnya terlihat tidak merasakan sakit malahan yang ada membiarkan musuhnya memukuli dirinya.

Dan begitu juga musuhnya, ia nampak terdiam ketika kang Murad memukili dirinya seolah-olah menahan rasa sakit tetapi yang ujung-ujungnya tak kuat ketika kang Murad melayangkan tendangan tepat ke dada musuhnya tersebut.

Demikian seputar deretan fakta menarik saat terjadinya salam olahraga antara pasukan kang Mus melawan orang suruhan bang Edi. * * *